Pekerja di Kanada Tewas akibat Serangan Beruang Kutub

Salah satu beruang tersebut telah dibunuh

Intinya Sih...

  • Dua beruang kutub menyerang pekerja di stasiun radar terpencil di Kanada, hingga menyebabkan kematian. Salah satu beruang dibunuh oleh rekan kerja korban.
  • Nasittuq Corporation berjanji melakukan penyelidikan menyeluruh atas serangan fatal tersebut, memberikan dukungan kepada keluarga korban, dan layanan konseling bagi karyawan lainnya.
  • Kasus serangan beruang kutub terhadap manusia jarang terjadi, namun penurunan populasi spesies ini disebabkan oleh pemanasan global yang menyebabkan hilangnya habitat mereka.

Jakarta, IDN Times - Dua ekor beruang kutub menyerang seorang pekerja di stasiun radar terpencil di wilayah Arktik, Kanada, hingga tewas. Insiden ini merupakan serangan fatal kedua yang dilakukan oleh hewan kutub tersebut sejak tahun lalu.

Korban, yang tidak disebutkan namanya, bekerja untuk Nasittuq Corporation, perusahaan logistik yang mengoperasikan situs pertahanan radar untuk pemerintah Kanada. Peristiwa tragis itu terjadi di Pulau Brevoort di wilayah timur laut Nunavut pekan lalu. Pekerja lainnya kemudian datang ke lokasi kejadian dan membunuh salah satu beruang tersebut.

“Serangan dua beruang kutub mengakibatkan hilangnya salah satu karyawan kami yang berharga. Pegawai Nasittuq merespons kejadian tersebut dan salah satu hewan tersebut dibunuh," kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip CBS News.

1. Pihak berwenang lakukan penyelidikan terkait serangan tersebut

Nasittuq menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas serangan fatal tersebut. Pihaknya juga memberikan dukungan kepada keluarga korban serta layanan konseling bagi karyawan lainnya.

“Kami bekerja sama dengan pihak berwenang setempat dan badan pengatur untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap keadaan seputar insiden ini,” kata perusahaan itu.

“Keselamatan dan kesejahteraan karyawan kami adalah prioritas utama kami, dan kami sangat berkomitmen untuk memastikan lingkungan kerja yang aman," tambahnya.

2. Serangan beruang Kutub juga tewaskan ibu dan anak di Alaska tahun lalu

Kasus seruang beruang kutub terhadap manusia sangat jarang terjadi. Kematian baru-baru ini merupakan yang kedua yang dilaporkan akibat serangan hewan tersebut sejak 2023.

Tahun lalu, seekor beruang kutub membunuh seorang perempuan dan putranya yang masih kecil di Wales, Alaska. Ini merupakan serangan beruang kutub fatal pertama dalam 30 tahun terakhir di Alaska, satu-satunya negara bagian Amerika Serikat (AS) yang menjadi habitat hewan tersebut.

Pada 2018, seorang ayah berusia 31 tahun juga tewas akibat serangan beruang kutub saat melindungi anak-anaknya di Kanda.

3. Populasi beruang kutub semakin berkurang akibat hilangnya habitat mereka

Pemerintah Kanada memperkirakan ada lebih dari 17 ribu beruang kutub di negara tersebut, yang mencakup sekitar dua pertiga dari populasi globalnya.

Jumlah spesies ini telah mengalami penurunan. Para ilmuwan mengaitkan hal tersebut dengan mencairnya es di laut Arktik akibat pemanasan global, sehingga menyebabkan penyusutan wilayah berburu dan tempat berkembang biak mereka.

Kondisi ini telah mendorong Amerika Serikat (AS) untuk menetapkan beruang kutub sebagai spesies yang terancam punah. Di Kanada, mamalia ini juga terdaftar sebagai spesies yang memerlukan perhatian khusus.

Baca Juga: Perbedaan Beruang Grizzly, Beruang Kutub, dan Panda, Muncul di Animasi

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya