Pakistan Tutup Sekolah dan Tempat Usaha Akibat Polusi Udara

Pakitan salahkan India atas polusi udara di negaranya

Jakarta, IDN Times - Pakistan pekan ini terpaksa menutup sekolah dan pasar di provinsi Punjab akibat kabut asap tebal yang menyelimuti wilayah tersebut. Penutupan ini akan berlangsung selama empat hari, mulai 9-12 November.

“Pemerintah telah memutuskan untuk menutup pasar selama empat hari dari tanggal 9 hingga 12 November di kota-kota besar Punjab karena kabut asap atas saran dari departemen kesehatan,” kata Amir Mir, Menteri Informasi Punjab, dikutip Reuters.

Provinsi, sekolah, perkantoran, restoran, dan tempat usaha akan ditutup untuk membatasi pergerakan warga ke luar, kecuali layanan prioritas seperti apotek, rumah sakit, dan pengadilan.

1. Lahore menjadi kota paling tercemar di dunia

Ibu kota provinsi Punjab, Lahore, telah menduduki peringkat satu sebagai kota paling tercemar di dunia. Menurut kelompok pemantau udara Swiss IQAir, indeks kualitas udara di Lahore (AQI) pada Rabu (8/11/2023) berada pada angka 432, yang masuk dalam kategori bahaya.

Delhi, ibu kota India, berada pada peringkat kedua dengan angka 302, disusul kota pelabuhan Karachi di Pakistan selatan dengan angka 204.

Kabut asap tebal yang menyelimuti Lahore pekan ini juga telah mengurangi jarak pandang, dan menyebabkan warga mengeluhkan ancaman kesehatan.

“Cuacanya sedemikian rupa sehingga setiap orang mengalami sakit tenggorokan dan mata buruk, dan kesehatan semua orang terkena dampaknya,” kata Mohammad Salahuddin, seorang penjaga keamanan swasta di Lahore.

Baca Juga: India Terapkan Aturan Ganjil Genap untuk Kurangi Polusi

2. Kabut asap berasal dari pembakaran tunggul petani di India

Dilansir Anadolu, kepala menteri sementara Punjab, Mohsin Naqvi, menyalahkan negara tetangga India atas peningkatan kabut asap di wilayah tersebut, terutama akibat pembakaran tunggul yang dilakukan oleh petani di sana.

Ahli meteorologi setempat juga mengatakan, asap dan polutan lainnya memasuki Lahore dari Jalandhar di Punjab, India, tempat para petani membakar sisa tanaman untuk musim tanam setiap tahunnya pada awal November.

Sementara itu, otoritas Delhi telah memerintahkan pihak berwenang di negara bagian sekitarnya untuk menghentikan petani membakar tunggul dan membatasi penggunaan kendaraan mulai minggu depan untuk mengurangi peningkatan polusi. 

3. Berbagai risiko kesehatan akibat polusi udara

Menurut laporan yang diterbitkan pada Agustus, meningkatnya polusi udara dapat memangkas angka harapan hidup lebih dari lima tahun per orang di Asia Selatan.

Selain menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan, polusi udara juga mempunyai hubungan langsung dengan penyakit arteri koroner seperti serangan jantung, stroke otak, dan arthritis.

“Penting untuk dipahami bahwa polusi udara mempengaruhi berbagai sistem tubuh, selain menyebabkan penyakit pernapasan. Polusi mempunyai hubungan langsung dengan penyakit arteri koroner seperti serangan jantung, stroke otak, dan arthritis. Kami memiliki bukti ilmiah yang membuktikan hubungannya dengan berbaga jenis penyakit kanker,” kata Piyush Ranjan, dokter di All India Institutes of Medical Sciences (AIIMS), dikutip NDTV.

Menurut dokter, rekomendasi AQI untuk orang-orang yang sehat harus kurang dari 50. Apabila AQI telah melebihi 400, maka ini dapat berakibat fatal bagi mereka yang menderita penyakit paru-paru, bahkan bisa menimbulkan risiko kanker paru-paru.

Baca Juga: Pengadilan India Minta Petani Setop Bakar Tanaman demi Kurangi Polusi

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya