Mesir Minta Warganya Hindari Perjalanan ke Lebanon akibat Konflik

Warga Mesir di Lebanon diminta berhati-hati

Jakarta, IDN Times - Mesir mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon di tengahnya meningkatnya serangan Israel di negara tersebut.

“Mengingat situasi yang berkembang pesat di Lebanon dan semakin intensifnya operasi militer di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon, kami mendesak warga Mesir untuk menghindari perjalanan ke Lebanon kecuali benar-benar diperlukan,” kata Kementerian Luar Negeri Mesir dalam sebuah pernyataan pada Rabu (25/9/2024).

Sementara itu, warga Mesir yang berada di Lebanon diminta untuk menghindari zona konflik, mengikuti instruksi pemerintah Lebanon dan tetap berhubungan dengan kedutaan Mesir di ibu kota, Beirut.

Duta besar Mesir untuk Lebanon, Alaa Moussa, mengonfirmasi bahwa tidak ada warga negaranya yang dilaporkan tewas atau terluka dalam insiden tersebut sejauh ini.

1. Penerbangan dari Mesir ke Lebanon ditangguhkan

Awal pekan ini, Egyptair, maskapai penerbangan resmi negara tersebut, menangguhkan penerbangan ke Beirut hingga pemberitahuan lebih lanjut. Beberapa perusahaan tur mengatakan bahwa tidak ada penerbangan dari maskapai lain yang tersedia hingga akhir September.

Lebanon merupakan salah satu negara yang dapat dikunjungi oleh warga Mesir tanpa perlu mengajukan visa masuk. Tidak ada angka pasti mengenai jumlah warga negara Mesir yang tinggal di Lebanon, namun media lokal melaporkan bahwa ada sekitar 40 ribu pemilih yang memenuhi syarat di negara tersebut pada Desember 2023.

Baca Juga: Kapal Perang Mesir Kirim Senjata ke Somalia

2. Menlu Mesir kecam serangan Israel di Lebanon

Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, dalam pidatonya di hadapan Dewan Keamanan PBB pada Rabu, menyebut serangan Israel di Lebanon sebagai agresi skala penuh dan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara yang merupakan anggota pendiri PBB.

"Tragedi yang dialami Lebanon adalah hasil yang tak terhindarkan dari ketidakmampuan yang memalukan dari Dewan Keamanan PBB untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam mengakhiri perang yang telah berlangsung selama satu tahun di Jalur Gaza," kata Abdelatty, dikutip dari The New Arab.

3. Korban tewas di Lebanon mencapai lebih dari 700 jiwa

Dilansir dari Al Jazeera, lebih dari 700 orang telah tewas dan ribuan lainnya terluka akibat serangkaian serangan udara mematikan yang dilancarkan oleh Israel di Lebanon sejak Senin (23/9/2024).

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memerintahkan militer negaranya untuk melanjutkan pertempuran dengan kekuatan penuh melawan kelompok Hizbullah, meskipun ada seruan dari Amerika Serikat (AS) dan sekutu lainnya untuk melakukan gencatan senjata.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan militer Israel di Gaza pada Oktober tahun lalu, yang kini telah menewaskan lebih dari 41 ribu orang. Eskalasi konflik di Lebanon ini telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran di Timur Tengah.

Baca Juga: Lebanon Sebut Serangan Israel di Negaranya adalah Pembantaian

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Lifelong learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya