Mantan Pemimpin Pemberontak Kosovo Dijatuhi Hukuman 18 Tahun Penjara 

Ia dinyatakan bersalah melakukan kejahatan perang

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Kosovo di Den Haag, Belanda, menjatuhkan hukuman 18 tahun penjara kepada mantan komandan pemberontak Kosovo, Pjeter Shala, pada Selasa (16/7/2024).

Dia dinyatakan bersalah atas kejahatan perang, termasuk penyiksaan, pembunuhan dan penahanan sewenang-wenang, yang dilakukannya saat berjuang untuk Tentara Pembebasan Kosovo (KLA) selama pemberontakan melawan pasukan Serbia pada 1998-1999.

1. Shala dituduh melakukan pembunuhan, penyiksaan dan penahanan sewenang-wenang

Shala, yang dikenal dengan julukan "Serigala", memimpin militer lokal di Kosovo barat saat terjadinya konflik antara pemberontak etnis Albania KLA melawan pasukan yang setia kepada pemimpin Serbia, Slobodan Milosevic.

Ia dinyatakan bersalah atas penahanan sewenang-wenang terhadap sedikitnya 18 warga sipil etnis Albania, yang dituduhnya bekerja sebagai mata-mata atau berkolaborasi dengan pasukan Serbia. Para korban ditahan di penjara darurat di sebuah pabrik logam di Kukes di Albania utara, di mana mereka harus menghadapi penganiayaan. Sedikitnya satu orang tewas.

"Panel memutuskan tanpa keraguan bahwa Shala bersalah atas pembunuhan, penyiksaan dan penahanan sewenang-wenang," kata Hakim Ketua Mappie Veldt-Foglia, dikutip DW.

“Korban pembunuhan meninggal saat masih dalam tahanan akibat ditembak, dan kemudian tidak diberikan perawatan medis yang layak, dan tahanan lainnya terpaksa menyaksikan penderitaannya yang mengerikan sebelum dia meninggal,” tambahnya.

Baca Juga: 70 Orang Tewas akibat Serangan Milisi di Kongo Barat 

2. Shala klaim tidak bersalah

Dilansir Reuters, Shala berulang kali menegaskan bahwa dirinya tak bersalah sepanjang persidangan. Pengacaranya mengatakan bahwa dia tidak berada di tempat kejadian saat kejahatan itu dilakukan dan tidak terlibat di dalamnya.

Kehebohan sempat terjadi di ruang sidang setelah hakim membacakan vonis hukuman. Shala, yang mengenakan setelan hitam, kemeja putih, dan dasi ungu, mulai berbicara keras kepada para hakim. Ia kembali tenang setelah berbicara sebentar dengan pengacaranya.

3. Lebih dari 13 ribu orang tewas selama pemberontakan Kosovo

Lebih dari 13 ribu orang diyakini tewas selama pemberontakan Kosovo pada 1998-1999. Bekas provinsi di Serbia ini akhirnya mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008, namun Beograd tidak mengakuinya.

Kamar Spesialis Kosovo, pengadilan kejahatan perang yang berkedudukan di Den Haag, didirikan pada 2015 untuk menangani kasus-kasus berdasarkan hukum Kosovo terhadap pejuang KLA.

Pengadilan ini berbeda dengan pengadilan PBB, yang juga berbasis di Den Haag, yang mengadili warga negara bekas Yugoslavia selama perang Balkan pada 1990-an. Berapa pejabat Serbia dan seorang mantan anggota KLA juga pernah diadili di pengadilan ini atas tuduhan kejahatan perang dalam konflik Kosovo.

Baca Juga: Tensi Memanas usai Serbia Larang Festival Pertukaran Budaya Kosovo

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya