Kuba Tangkap 17 Orang yang Rekrut Warganya untuk Perang di Ukraina

Pemuda Kuba direkrut untuk bergabung dengan militer Rusia

Jakarta, IDN Times - Kuba telah menangkap 17 orang terkait dugaan jaringan perdagangan manusia, yang diduga memikat pemuda Kuba untuk berperang di Ukraina bersama militer Rusia.

Kementerian Luar Negeri Kuba, awal pekan ini, mengungkapkan bahwa pemerintah sedang berupaya membongkar jaringan tersebut, yang menurut mereka beroperasi di Kuba dan Rusia.

“Menurut hasil penyelidikan, sejauh ini 17 orang telah ditangkap, di antaranya adalah penyelenggara internal kegiatan tersebut,” kata Cesar Rodriguez, kolonel di Kementerian Dalam Negeri Kuba, pada Kamis (7/9/2023) malam, dikutip Reuters.

Rodriguez tidak menyebutkan siapa saja yang dituduh berpartisipasi dalam komplotan tersebut. Namun, dia mengatakan bahwa pemimpin kelompok itu mengandalkan dua orang yang tinggal di pulau tersebut untuk merekrut pemuda Kuba.

1. Pelaku terancam hukuman 30 tahun penjara hingga hukuman mati

Jaksa Kuba, Jose Luis Reyes, mengatakan mereka yang terlibat dalam skandal itu dapat dihukum hingga 30 tahun penjara, hukuman seumur hidup atau hukuman mati, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis kejahatan.

Mengutip The Moscow Times, ayah dari dua pemuda yang direkrut oleh komplotan tersebut mengatakan bahwa salah seorang putranya meninggalkan Kuba pada Juli, sementara yang lainnya masih di pulau tersebut dan sedang diselidiki.

Pekan lalu, surat kabar America TeVe menerbitkan laporan tentang kesaksian dua remaja Kuba, yang mengatakan mereka telah dijebak untuk bekerja dengan tentara Rusia di lokasi konstruksi di Ukraina.

Sementara itu, pria Kuba lainnya mengatakan bahwa dia telah mendaftar ke angkatan bersenjata Moskow dengan harapan bisa melegalkan statusnya di negara tersebut.

Baca Juga: 5 Perkembangan Terbaru Perang Rusia-Ukraina

2. Rusia tawarkan kewarganegaraan bagi orang asing yang mau berperang ke Ukraina

Rusia, yang memiliki hubungan politik yang kuat dengan Kuba, telah lama menjadi tujuan utama warga Kuba yang ingin melarikan diri dari stagnasi ekonomi di dalam negeri.

Tahun lalu, presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mengizinkan orang asing yang mendaftar wajib militer di Rusia untuk menerima kewarganegaraan melalui prosedur jalur cepat.

Menurut laporan media Rusia pada Mei, beberapa warga Kuba telah menandatangani kontrak dengan militer Moskow untuk berperang di Ukraina dengan imbalan paspor Rusia.

Namun Kuba mengatakan pihaknya tidak ambil bagian dalam perang di Ukraina, dan membantah keterlibatan warga negaranya sebagai tentara bayaran.

3. Rusia sewa tentara bayaran untuk perang di Ukraina

Dalam rangka memperluas invasinya di Ukraina, Rusia telah meminta bantuan dari pasukan militer swasta, seperti tentara bayaran Wagner, yang menyewa pejuang langsung dari penjara Rusia.

Wagner juga merekrut warga Suriah untuk berperang bersama pasukan Rusia di Ukraina.

Pada Juni, seorang warga Irak, yang direkrut dari penjara, dilaporkan terbunuh saat berperang untuk kelompok Wagner di Ukraina, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Ukraina Kasih Rp7,3 Miliar ke Pilot Rusia yang Membelot

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya