Kelompok Bersenjata Tembak Mati Pekerja Bantuan di Gaza

Puluhan peluru ditembakkan ke arah mobil yang ditumpanginya

Jakarta, IDN Times - Seorang pekerja bantuan Palestina dari sebuah lembaga amal berbasis di Amerika Serikat (AS) tewas ditembak oleh sekelompok pria bersenjata di Jalur Gaza.

Dilansir Reuters, mobil yang ditumpangi oleh Islam Hejazy, manajer program Gaza di HEAL Palestine, dicegat oleh beberapa orang bersenjata di kawasan Khan Younis pada Kamis (26/9/2024). Menurut warga dan keluarga korban, para pelaku yang mengendarai tiga mobil menembaki kendaraan tersebut dengan puluhan peluru.

“Dia adalah ibu dari dua anak yang masih kecil dan seorang humanitarian dengan etika dan profesionalisme tertinggi. HEAL Palestine kini lebih berdedikasi dari sebelumnya untuk melayani Gaza, sebagai bentuk penghormatan untuknya. Gencatan senjata sekarang,” tulis badan bantuan tersebut di halaman Facebook-nya.

1. Hejazy disebut korban salah tembak

Keluarga Hejazy mengeluarkan pernyataan pada Jumat (27/9/2024), mengatakan bahwa mereka diberitahu oleh pihak berwenang bahwa Hejazy terbunuh akibat kesalahan identifikasi. Para pembunuhnya, yang tidak disebut identitasnya, salah mengidentifikasi kendaraan yang ditumpanginya.

"Ini merupakan kejutan yang lebih besar... Bagaimana mungkin jiwa yang tidak bersalah bisa disia-siakan dan 90 peluru ditembakkan ke mobilnya hanya karena salah identifikasi?" kata keluarga itu dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan oleh media Palestina.

Kementerian dalam negeri yang dikelola Hamas kemudian mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan penyelidikan terkait kematian Hejazi, yang disebut sebagai sebuah kecelakaan.

2. Kekacauan telah meningkat di Gaza

Pembunuhan Hejazy menyoroti meningkatnya kekacauan dan anarki di Gaza. Pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan bahwa serangan militer Israel yang telah berlangsung selama hampir setahun telah melemahkan kemampuan layanan keamanan mereka.

Warga Palestina mengeluhkan maraknya pencurian, geng kriminal, dan pedagang yang menaikkan harga secara sewenang-wenang. Gaza memiliki populasi sekitar 2,3 juta orang, dengan sebagian besar di antaranya kini menjadi pengungsi akibat perang

Menurut otoritas kesehatan Gaza, serangan Israel telah membunuh lebih dari 41.500 orang di wilayah tersebut. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Perang ini dimulai ketika pejuang Hamas melancarkan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan sekitar 250 lainnya disandera.

3. Israel bom kompleks Rumah Sakit Martir Al-Aqsa

Pada Jumat, militer Israel mengebom kompleks Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Gaza tengah, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai tujuh lainnya. Lebih dari selusin tenda juga hancur.

Rumah sakit tersebut adalah satu-satunya fasilitas yang berfungsi di Gaza tengah, di mana ribuan warga Palestina di rawat. Sejak 7 Oktober, Israel telah beberapa kali membombardir rumah sakit di Deir el-Balah tersebut.

Melaporkan dari rumah sakit, Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera mengatakan bahwa kerusakan di lokasi tersebut sangat parah sambil menunjukkan sebuah kawah yang diakibatkan oleh serangan itu.

“Pengungsi Palestina telah meninggalkan semua yang mereka miliki di sini, dan semuanya hancur total, termasuk selimut, kasur, dan tempat tidur,” ujarnya.

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Lifelong learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya