Jadi Presiden DK PBB, China Janji Pulihkan Perdamaian Palestina

China pekan lalu kembali memegang jabatan presiden DK PBB

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri China berjanji untuk melakukan segala hal demi perdamaian di Palestina. Pernyataan itu disampaikan usai China mengambil alih jabatan presiden Dewan Keamanan PBB (DK PBB) pekan lalu. 

“China akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendorong Dewan Keamanan memenuhi tanggung jawabnya, memainkan perannya, membangun konsensus dan mengambil tindakan yang bertanggung jawab dan bermakna sesegera mungkin untuk meredakan krisis saat ini dan menjaga keselamatan warga sipil guna memulihkan perdamaian,” kata juru bicara kementerian, Wang Wenbin, dikutip Reuters.

1. Konflik Timur Tengah jadi agenda utama Dewan Keamanan pada November

Perwakilan tetap China untuk PBB, Zhang Jun, mengatakan bahwa konflik di Timur Tengah menjadi agenda utama Dewan Keamanan pada November.

“Sangat penting untuk mendorong gencatan senjata dan menghentikan pertempuran, mencegah jatuhnya korban sipil lebih lanjut, mencegah bencana kemanusiaan berskala lebih besar, dan mencegah konflik meluas,” kata Zhang, menurut laporan China Daily.

Utusan khusus China untuk Timur Tengah, Zhai Jun, juga baru saja menyelesaikan tur keliling kawasan tersebut. Ia mengatakan penyebab krisis Israel-Gaza diakibatkan oleh kurangnya jaminan terhadap hak-hak Palestina.

Baca Juga: Gaza Memanas, AS Kirim Kapal Selam Tenaga Nuklir ke Timur Tengah 

2. China dukung Palestina sejak era Mao Zedong

Politik luar negeri Beijing memprioritaskan hubungan dengan Palestina dalam konflik Israel-Palestina.

Hongda Fan, seorang profesor di Institut Studi Timur Tengah di Universitas Studi Internasional Shanghai, menuturkan bahwa selama era Mao Zedong, China menganggap perjuangan Palestina untuk meraih kemerdekaannya sebagai bagian dari gerakan pembebasan nasional dunia.

“Pemahaman tentang Masalah Palestina sebagian besar masih berasal dari persepsi ini,” kata Fan kepada Al Jazeera.

Pada 1965, China mengizinkan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk membuka misi diplomatik di China, dan meningkatkannya menjadi kedutaan pada 1974. Menurut Institut Studi Palestina yang berbasis di Beirut, Beijing mungkin merupakan pemasok utama senjata bagi PLO pada 1960an dan 1970an, serta telah mengakui Negara Palestina sejak 1988.

Meski begitu, China juga memperluas hubungannya dengan Israel. Beijing menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel pada 1992 dan sejak itu telah menginvestasikan miliaran dolar dalam perekonomian negara tersebut.

3.  Serangan Israel terhadap Gaza semakin intensif

Pasukan Pertahanan Israel (IDF), pada Senin, melaporkan bahwa jet tempur mereka telah menyerang 450 sasaran Hamas di Gaza, dan tentara telah merebut kamp milik kelompok Palestina itu dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, kementerian kesehatan di Gaza mengatakan serangan udara tersebut menewaskan puluhan orang.

Menurut seorang jurnalis di Jalur Gaza, serangan Israel pada Minggu (5/11/2023) malam merupakan salah satu yang paling intens selama sebulan terakhir.

Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 9.770 warga Palestina telah tewas dalam perang tersebut. Konflik terbaru ini dimulai ketika Hamas melancarkan serangan mendadak di Israel selatan pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.400 orang dan mengakibatkan lebih dari 240 lainnya disandera.

Baca Juga: Ini 4 Skenario Akhir Perang Israel-Hamas 

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya