Imbas Serangan Teror di Moskow, 95 Orang Masih Hilang

Warga juga gunakan media sosial untuk mencari kerabat mereka

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 95 orang dilaporkan masih hilang semenjak insiden penembakan massal di Moskow pekan lalu, yang menewaskan 140 orang dan melukai 182 lainnya.

Layanan berita Baza, yang memiliki kontak dengan bidang keamanan dan penegakan hukum Rusia, mengatakan bahwa nama-nama tersebut muncul dalam daftar orang hilang yang disusun oleh layanan darurat.

“Daftar ini mencakup orang-orang yang kerabatnya tidak dapat dihubungi sejak serangan teroris, namun tidak ada dalam daftar korban luka dan tewas. Beberapa dari orang-orang ini meninggal, namun belum teridentifikasi,” lapor media tersebut pada Rabu (27/3/2024).

Baca Juga: Rusia Sebut Ukraina Latih Teroris di Timur Tengah

1. 84 jenazah telah diidentifikasi

Penembakan terjadi tak lama sebelum band rock "Picnic" dijadwalkan tampil di hadapan 6.200 orang di Balai Kota Crocus pada Jumat (2/3/2024) malam. Menurut Baza, lebih dari 200 orang kemungkinan masih berada di dalam gedung tersebut, beberapa saat sebelum atapnya runtuh karena terbakar.

Dilansir Reuters, penyelidik Rusia mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh empat penembak yang menggunakan senjata otomatis Kalashnikov. Lebih dari 500 butir peluru ditemukan di lokasi kejadian. 

Sejauh ini 84 jenazah telah diidentifikasi, termasuk lima jenazah anak-anak yang berusia 9-16 tahun. Proses otopsi masih dilakukan untuk mengetahui identitas korban yang tersisa.

2. Warga Rusia gunakan media sosial untuk mencari orang yang hilang

Sejak serangan mematikan itu, media sosial Rusia telah dibanjiri oleh orang-orang yang meminta bantuan untuk menemukan kerabat dan teman mereka yang hilang.

Di grup Telegram "Crocus. Pusat Bantuan," sejumlah orang membagikan nama penonton konser yang hilang sekaligus menawarkan dukungan.

“Apakah ada orang dalam daftar bernama Igor Valentinovich Klimenchenko? Bisakah seseorang mengirimkan daftar korbannya?” tulis salah satu pengguna pada Sabtu (23/3/2024) malam. 

Nama Klimenchenko tidak ada dalam daftar korban tewas yang dipublikasikan oleh Kementerian Darurat Rusia.

Seseorang juga menulis bahwa pamannya bekerja tidak jauh dari gedung konser tersebut. Ia tidak dapat dihubungi lagi lagi sejak serangan itu.

“Saya sangat khawatir,” tulis keponakannya pada Sabtu malam.

Baca Juga: Rusia Ragukan Keterlibatan ISIS dalam Penembakan Massal di Moskow

3. Moskow tuding Kiev dan Barat terlibat dalam aksi teror di negaranya

Meski kelompok militan ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, namun para pejabat senior Rusia pada Selasa (26/3/2024) menuding Ukraina dan negara-negara Barat terlibat dalam penembakan massal di Moskow.

“Kami percaya bahwa tindakan tersebut dipersiapkan oleh kelompok Islam radikal itu sendiri dan difasilitasi oleh dinas khusus barat. Dinas khusus Ukraina berhubungan langsung dengan hal ini,” kata Alexander Bortnikov, direktur Dinas Keamanan Federal (FSB), dikutip The Guardian.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa para pelaku ditangkap saat hendak melarikan diri ke Ukraina.

Namun, Presiden Belarus dan sekutu Putin, Alexander Lukashenko, tampaknya membantah klaim tersebut. Ia pada Selasa mengatakan bahwa para pelaku awalnya bermaksud memasuki Belarus, tetapi terpaksa beralih ke Ukraina setelah pihak berwenang Belarus dengan cepat mendirikan pos pemeriksaan di perbatasan.

“Itulah mengapa mereka tidak bisa masuk ke Belarus. Mereka melihat hal itu, jadi mereka berbalik dan pergi ke daerah perbatasan Ukraina-Rusia,” katanya seperti dikutip kantor berita negara BelTA.

Kiev sendiri dengan tegas membantah tuduhan Rusia bahwa negaranya terlibat dalam serangan itu. 

“Menganggap para tersangka sedang menuju ke Ukraina berarti mereka bodoh atau ingin bunuh diri,” kata Andriy Yusov, juru bicara direktorat intelijen militer Ukraina, kepada BBC.

Baca Juga: AS: Teror di Moskow Buktikan ISIS Masih Jadi Ancaman Nyata

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya