Diduga Curi Makanan, Pria Disabilitas di India Dianiaya hingga Tewas

Korban diikat di tiang listrik dan diamuk massa

Jakarta, IDN Times - Seorang pria dengan keterbelakangan mental diikat ke tiang listrik dan dipukuli secara brutal oleh sejumlah pria karena dicurigai mencuri makanan. Insiden itu terjadi di kawasan Sunder Nagri, Delhi timur laut, India, pada Selasa (26/9/2023) 

Korban, Israr Ahmad, 26 tahun, dilaporkan disiksa selama 3-4 jam oleh para pelaku. Ia meninggal beberapa jam kemudian akibat luka-luka yang dideritanya.

Menurut rekaman video, terlihat Israr memohon belas kasihan saat beberapa orang memukulinya dengan tongkat. Para penyerang juga terdengar melontarkan kata-kata kasar kepadanya.

Polisi pada Rabu (27/9/2023) mengatakan tujuh orang, termasuk seorang remaja, telah ditahan sehubungan dengan insiden tersebut.

Baca Juga: Perempuan India Dianiaya dan Ditelanjangi gegara Ngutang Rp277 Ribu

1. Korban dicurigai mencuri makanan di warung sesajen

Menurut keterangan polisi, pelaku mengatakan bahwa sekitar jam 5 pagi, mereka melihat Israr bersembunyi di sekitar kios yang menjual sesajen dan mengira dia adalah seorang pencuri. Saat mereka menginterogasinya, pria itu tidak dapat memberikan jawaban yang tepat. 

“Terdakwa mengungkapkan bahwa sekitar jam 5 pagi, mereka menangkap Israr yang bersembunyi di dekat pandal Ganpati dan mencurigainya melakukan pencurian,” kata Wakil Komisaris Polisi, Joy Tirkey, dikutip NDTV.

“Ketika Israr tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan para tersangka, mereka mengikatnya ke tiang listrik dan memukulnya."

Polisi mengatakan insiden itu terjadi sekitar 400 meter dari rumah korban. Meski begitu, beberapa warga mengaku belum pernah melihat korban di wilayah tersebut, dilansir The Hindu.

Baca Juga: Istri Diperkosa, Pasangan di India Ini Putuskan Bunuh Diri

2. Diselamatkan oleh tetangga korban beberapa jam kemudian

Polisi mengatakan Israr dianiaya dari sekitar jam 5 sampai jam 9 pagi. Hampir enam jam kemudian, tetangganya, Amir, menemukannya tergeletak di dekat toko dan mengantarnya pulang dengan becak.

Ayah Israr, Abdul Wajid, mengatakan saat dirinya pulang ke rumah pada sore hari, dia menemukan putranya terbaring sambil mengerang kesakitan akibat luka di sekujur tubuhnya.

“Israr sangat kesakitan. Dia menceritakan kepada saya bahwa beberapa pria menangkapnya di pagi hari dan menuduhnya mencuri pisang. Dia mengatakan para penyerang kemudian mengikatnya ke tiang listrik, memukulnya dengan tongkat, dan meninggalkannya di tempat,” kata Wajid, yang berprofesi sebagai penjual buah.

Israr akhirnya meninggal sekitar pukul 7 malam. Wajid kemudian melaporkan kasus penganiayaan yang dialaminya putranya ke polisi. Jenazah korban pun dipindahkan ke Rumah Sakit Guru Teg Bahadur (GTB) untuk proses otopsi.

Keluarga Israr mengatakan bahwa warga setempat bahkan tidak mencoba untuk menyelamatkannya.

“Bahkan jika dia mencuri makanan itu, apakah dia pantas menerima ini? Kami tahu dia bukan pencuri. Dia pasti sedang berkeliaran. Saudara laki-lakiku tidak bersalah…” kata saudara perempuannya, Imrana.

3. Meninggal akibat syok dan pendarahan

Menurut hasil visum, para dokter menemukan sejumlah luka benda tumpul di sekujur tubuh korban. Mereka menyimpulkan bahwa kematiannya disebabkan oleh syok dan pendarahan.

“Dokter menemukan luka benda tumpul di sekujur tubuh Israr, termasuk punggung, lengan, dan kaki. Penyebab kematiannya dikabarkan syok dan pendarahan,” kata polisi, seraya menambahkan bahwa petugas sedang menyelidiki keterlibatan beberapa tersangka lainnya.

Israr, yang bekerja sebagai buruh harian lepas, tinggal bersama empat saudari perempuannya dan ayahnya.

“Saya baru mengetahui penderitaan saudara laki-laki saya setelah seseorang meneruskan video penyerangan tersebut kepada saya. Kami melihat bekas luka di sekujur tubuhnya. Dia meninggal dengan kematian yang menyakitkan,” kata Imrana.

Baca Juga: Niat Prank Bunuh Diri, Bocah 13 Tahun di India Tewas Tergantung

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya