Banjir Besar, 274 Napi Kabur dari Penjara di Nigeria

Banjir merobohkan tembok penjara

Intinya Sih...

  • 274 narapidana kabur dari penjara di Borno, Nigeria akibat banjir besar yang merobohkan tembok penjara.
  • Banjir di Maiduguri menewaskan 37 orang, menyebabkan 200 ribu warga mengungsi, dan merusak kebun binatang Taman Sanda Kyarimi.
  • 31,8 juta penduduk Nigeria menghadapi risiko kerawanan pangan akut, sementara 1,3 juta hektar lahan terendam banjir per 10 September.

Jakarta, IDN Times -  Sedikitnya 274 narapidana telah melarikan diri dari penjara di negara bagian Borno, Nigeria, menyusul banjir besar yang melanda wilayah tersebut.

Juru bicara Lembaga Pemasyarakatan Nigeria (NCS), Abubakar Umar, mengatakan bahwa awalnya ada 281 narapidana yang kabur, namun tujuh di antaranya berhasil ditangkap kembali. Insiden ini terjadi saat para narapidana dipindahkan ke fasilitas yang lebih aman setelah penjara mereka mengalami banjir.

“Banjir merobohkan tembok lembaga pemasyarakatan, termasuk pusat penahanan keamanan menengah Maiduguri (MSCC) serta ruang staf di kota,” kata Umar dalam sebuah pernyataan pada Minggu (15/9/2024), dikutip CNN.

Ia menambahkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan badan keamanan lainnnya untuk mencari para narapidana yang kabur.

1. 37 orang tewas dan 200 ribu lainnya mengungsi di Borno

Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno, mengalami banjir terburuk dalam beberapa dekade setelah meluapnya bendungan Alau pekan lalu. Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) melaporkan bahwa banjir tersebut telah menewaskan 37 orang di Borno dan menyebabkan 200 ribu lainnya terpaksa mengungsi.

Warga yang mengungsi tinggal di tempat-tempat penampungan sementara yang didirikan di enam kamp di seluruh kota. Bantuan bahan pangan dan kebutuhan lainnya telah disalurkan oleh pemerintah federal dan Uni Emirat Arab (UEA).

Banjir juga telah menghancurkan kebun kebun binatang Taman Sanda Kyarimi pekan lalu, menyebabkan sejumlah reptil, singa, dan satwa liar lainnya tersapu ke pemukiman warga.

2. 1,3 juta hektar lahan di Nigeria terendam banjir

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), sekitar 31,8 juta orang Nigeria sudah menghadapi risiko kerawanan pangan akut. Pekerja bantuan mengatakan bahwa situasinya bisa memburuk dalam beberapa pekan mendatang, terutama di Nigeria utara yang merupakan pusat cuaca ekstrem. Mereka juga khawatir akan akan potensi wabah kolera di kamp-kamp pengungsian yang padat.

“Daerah ini kini dalam keadaan siaga tinggi terhadap wabah penyakit termasuk kolera, malaria, dan tipus serta penyakit hewan dan zoonosis,” kata FAO dalam sebuah pernyataan.

Sejauh ini, 29 negara bagian telah terdampak oleh hujan lebat. Perwakilan FAO mengungkapkan bahwa 1,3 juta hektar lahan di seluruh negeri terendam banjir per 10 September. Sekitar setengahnya adalah lahan pertanian.

“Keparahan banjir ini (di Maiduguri) jauh melebihi perkiraan kami,” kata Kashim Shettima, wakil presiden dan mantan gubernur negara bagian tersebut.

3. Infrastruktur yang tersedia belum mampu menangani situasi bencana

Dilansir dari The Guardian, sungai Benue menjadi sumber banjir tahunan di Nigeria ketika bendungan Lagdo di wilayah utara Kamerun dibuka. Pekerja bantuan dari FAO mengatakan  bahwa negara bagian seperti Adamawa, yang berbatasan dengan Borno, berisiko tinggi mengalami banjir karena kemungkinan aliran air dari bendungan tersebut.

Shettima mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menemukan solusi jangka panjang terhadap masalah yang berulang ini. Namun, pekerja bantuan mengungkapkan bahwa masih banyak upaya yang perlu dilakukan karena infrastruktur yang tersedia saat ini belum mampu menangani situasi bencana.

"Jaringan jalan dan transportasi telah hancur, sehingga semakin sulit untuk menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan,” kata Suwaiba Dankabo, wakil direktur Action Aid Nigeria, dalam konferensi pers di Abuja pada Jumat (13/9/2024).

Baca Juga: Perahu Terbalik di Sungai Nigeria, 41 Orang Diduga Tewas Tenggalam

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya