AS Desak Israel Selidiki Pembunuhan Aktivis di Tepi Barat

Washington percayakan penyelidikan pada Israel

Intinya Sih...

  • AS mendesak Israel untuk menyelesaikan penyelidikan penuh terkait pembunuhan perempuan Turki-AS di Tepi Barat.
  • Keluarga Eygi mendesak AS untuk meluncurkan penyelidikan independen, menolak seruan AS agar Israel menyelidiki pasukannya sendiri.
  • Militer Israel mengatakan tembakan ke arah provokator utama yang melemparkan batu, sementara kelompok pro-Palestina membantahnya.

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) pada Senin (9/9/2024) mendesak Israel untuk menyelesaikan penyelidikan penuh terkait pembunuhan seorang perempuan Turki-AS pekan lalu di Tepi Barat yang diduduki.

Pejabat Turki dan Palestina mengatakan bahwa Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, tewas ditembak oleh pasukan Israel saat mengikuti protes menentang perluasan pemukiman Yahudi di desa Beita, dekat kota Nablus, pada Jumat (6/9/2024).

“Pemahaman kami adalah bahwa mitra kami di Israel sedang menyelidiki keadaan yang terjadi, dan kami mengharapkan mereka untuk mempublikasikan temuan mereka, serta memastikan bahwa apa pun temuan tersebut, kami mengharapkan penyelidikan yang menyeluruh dan transparan,” kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, dalam jumpa pers, dikutip dari Reuters.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, kemudian menambahkan bahwa Israel bergerak cepat dalam penyelidikan tersebut, dan diperkirakan akan memaparkan hasilnya dalam beberapa hari mendatang.

1. Kelompok HAM tolak penyelidikan oleh Israel

Keluarga Eygi sebelumnya telah mendesak pemerintahan Joe Biden untuk meluncurkan penyelidikan independen atas pembunuhan tersebut. Mereka menilai bahwa penyelidikan oleh Israel saja tidak cukup, mengingat keadaan kematiannya.

Ahmad Abuznaid, direktur eksekutif Kampanye AS untuk Hak-Hak Palestina (USPCR), menolak seruan AS agar Israel menyelidiki pasukannya sendiri. Otoritas Israel jarang sekali mengadili tentaranya atas pelanggaran yang dilakukan di wilayah pendudukan Palestina, meskipun ada banyak laporan mengenai pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina.

“Penyelidikan pertama harus dilakukan terhadap bagaimana Departemen Luar Negeri terus mempersenjatai Israel, mengingat negara tersebut telah membunuh beberapa warga AS dan puluhan ribu warga Palestina pada tahun lalu saja. Itu penyelidikan utama yang kami tunggu hasilnya,” kata Abuznaid kepada Al Jazeera.

Margaret DeReus, direktur eksekutif Institute for Middle East Understanding, juga menilai bahwa seruan AS tersebut sama sekali tidak cukup.

“Israel tidak melakukan penyelidikan yang transparan, dan baik Israel maupun AS tidak meminta pertanggungjawaban pelaku pembunuhan ini. Anda tidak bergantung pada penjahat untuk menyelidiki kejahatannya sendiri,” kata DeReus.

“Selama hampir 11 bulan terakhir, Presiden Biden setiap hari menunjukkan kehidupan mana yang dia hargai dan kehidupan mana yang dia anggap tidak berguna. Dia tidak bisa menempatkan kesetiaannya pada rezim genosida ini atas nyawa warganya sendiri,” tambahnya

Baca Juga: Militer Israel Perintahkan Warga Palestina Dievakuasi dari Gaza

2. Para aktivis sebut demonstrasi pada Jumat berlangsung damai

Dilansir Associated Press, puluhan pelayat, termasuk beberapa pejabat terkemuka Otoritas Palestina (PA), menghadiri prosesi pemakaman Eygi di Nablus pada Senin. Jenazah aktivis itu tampak dibalut dengan bendera Palestina, sementara wajahnya ditutupi dengan keffiyeh, syal khas Palestina dengan motif kotak-kotak berwarna hitam dan putih.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Oncu Keceli, mengatakan bahwa pemerintahnya sedang berupaya memulangkan jenazah Eygi untuk dimakamkan di kota pesisir Didim, Aegean, sesuai keinginan keluarganya. Berhubung jalur darat antara Tepi Barat dan Yordania ditutup pada Minggu setelah serangan terhadap warga sipil Israel, kementerian berusaha agar jenazahnya diterbangkan ke Turki.

Menanggapi kematian Eygi, militer Israel mengatakan bahwa pasukannya melepaskan tembakan ke arah seorang provokator utama yang melemparkan batu ke arah para tentara selama protes. Pihaknya menambahkan bahwa mereka sedang menyelidiki laporan mengenai warga negara asing yang tewas.

Eygi tergabung dalam kelompok Gerakan Solidaritas Internasional (ISM), sebuah organisasi pro-Palestina. Kelompok tersebut membantah bahwa anggotanya melemparkan batu ke arah pasukan Israel dan menyebut demonstrasi itu berlangsung damai.

“Aysenur berada lebih dari 200 meter dari tempat tentara Israel berada, dan tidak ada konfrontasi sama sekali di menit-menit sebelum dia ditembak,” kata ISM dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (7/9/2024).

Beberapa saksi melaporkan bahwa seorang penembak jitu Israel, yang ditempatkan di atap terdekat, menembak Eygi setelah dia pindah ke kebun zaitun.

“Seorang penembak jitu melepaskan tembakan dari sebuah gedung – satu atau dua tembakan – dan mereka menargetkan serta membunuh Aysenur,” kata aktivis hak asasi manusia dari Inggris, Rob Sadler, membantah tudingan bahwa dia merupakan ancaman bagi pasukan Israel.

3. Presiden Turki kecam pembunuhan Eygi

Pembunuhan Eygi menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Presiden Turki Tayyip Erdogan. Dalam pernyataannya di media sosial, Erdogan menegaskan bahwa Turki akan terus berupaya untuk menghentikan kebijakan pendudukan dan genosida Israel.

Meningkatnya serangan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat telah memicu kemarahan di kalangan sekutu-sekutu Barat Israel, termasuk AS. Washington sebelumnya telah menjatuhkan sanksi terhadap beberapa warga Israel yang terlibat dalam gerakan pemukiman.

Sejak perang Timur Tengah pada 1967, Israel telah menduduki Tepi Barat di tepi Sungai Yordan, yang diharapkan oleh Palestina sebagai bagian dari negara merdeka.

Israel telah membangun permukiman di wilayah tersebut, meskipun tindakan itu dianggap ilegal oleh komunitas internasional. Namun, Israel membantah klaim ini, dengan merujuk pada hubungan historis dan alkitabiah mereka dengan daerah tersebut.

Baca Juga: Israel Akan Tambah Rp13 Triliun untuk Anggaran Perang Tahun 2024

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya