Anggota Parlemen Israel: Beirut Selatan Akan Jadi Seperti Gaza!

Perang Israel vs Lebanon disebut akan segera terjadi

Jakarta, IDN Times - Seorang anggota parlemen Israel (MK) mengatakan bahwa perang besar-besaran antara Israel dan Lebanon akan meletus dalam hitungan hari. Ia juga memperingatkan bahwa pinggiran selatan Beirut akan menjadi seperti Gaza jika konflik pecah.

"Tidak ada cara lain. Ini adalah sesuatu yang akan berkembang dalam beberapa hari ke depan," kata Nissim Vaturi, MK dari partai berkuasa Likud, pada Senin (9/9/2024).

Ia menambahkan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memberikan pengarahan kepada pejabat militer pada Minggu (8/9/2024), dan mengatakan bahwa mereka harus menyelesaikan konflik tersebut.

1. Israel harus lancarkan serangan pencegahan besar-besaran sebelum menginvasi Lebanon

Vaturi, yang juga merupakan anggota Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset, mengatakan bahwa perang di Lebanon harus dimulai dengan serangan pencegahan besar-besaran yang akan berlangsung selama 4-5 hari, kemudian diikuti dengan invasi darat.

“Saya pikir ini saatnya untuk berurusan dengan wilayah utara. Kita tidak bisa terus-terusan berdiam diri dan menyaksikan diri kita kehilangan arah utara. Kami akan membuat keputusan. Hizbullah tidak bersedia meninggalkan perbatasan, jadi kita perlu menghadapinya dengan perang yang hebat. Kesabaran kami sudah habis,” ujarnya.

Vaturi telah melontarkan sejumlah komentar provokatif tentang warga Lebanon dan Palestina selama berlangsungnya perang Israel di Gaza sejak Oktober tahun lalu. Dia sebelumnya mengatakan bahwa Gaza harus dilenyapkan dan menyebut orang-orang Israel yang mendesak kesepakatan pembebasan sandera sebagai cabang Hamas.

Baca Juga: Rabi Israel Bela Tentara yang Dituduh Perkosa Tahanan Palestina 

2. Benny Gantz sebut Israel harus berfokus pada Iran dan Lebanon

Sebelumnya, mantan menteri kabinet perang, Benny Gantz, mengatakan bahwa Israel seharusnya mengalihkan fokusnya dari Gaza ke Lebanon dan Iran. Menurutnya, perang dengan kelompok Hizbullah akan segera terjadi jika Israel tidak segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

“Waktunya untuk (bertindak) di wilayah utara telah tiba,” kata Gantz dalam pertemuan puncak Dialog Amerika Timur Tengah (MEAD) di Washington DC, Amerika Serikat (AS), pada Minggu (8/9/2024).

“Kami perlu memastikan bahwa kami dapat mengembalikan warga ke rumah mereka. Kita dapat mencapai tujuan ini, bahkan jika hal itu memerlukan serangan terhadap Lebanon sendiri. Sayangnya, saya tidak melihat cara lain,” ungkapnya.

Dilansir dari The Times of Israel, puluhan ribu warga Israel di utara telah mengungsi dari rumah mereka sejak meningkatnya permusuhan antara Hizbullah dan Israel. Kelompok bersenjata di Lebanon itu telah menyerang komunitas dan pos militer Israel di sepanjang perbatasan hampir setiap hari sejak 8 Oktober, sebagai bentuk dukungan terhadap perang yang berkecamuk di Gaza.

Sejauh ini, bentrokan tersebut telah menewaskan 26 warga sipil dan 20 tentara di pihak Israel. Hizbullah melaporkan bahwa 433 anggotanya tewas selama pertempuran, baik di Lebanon maupun di Suriah. Puluhan warga sipil juga tewas.

3.  Ratusan ribu orang mengungsi di Lebanon

Dahieh, area selatan Beirut yang disebut Vaturi, telah diserang dua kali sejak dimulainya konflik antara Hizbullah dan Israel akhir tahun lalu. 

Israel membunuh komandan senior Hamas, Saleh al-Arouri, pada awal Januari, diikuti dengan pembunuhan komandan Hizbullah, Fouad Shukr, pada akhir Juli. Keduanya diserang saat berada di gedung-gedung di kawasan padat penduduk Dahieh. Bulan lalu, Hizbullah membalas kematian Shukr dengan menyerang sasaran militer di Israel.

Pembunuhan komandan Hizbullah tersebut semakin meningkatkan ketegangan di wilayah itu, dengan banyak pihak khawatir akan pecahnya perang besar-besaran. Di Lebanon selatan, diperkirakan 110 ribu orang telah mengungsi akibat situasi ini.

Para pejabat Israel berulang kali mengancam akan melakukan perang besar-besaran terhadap Lebanon sejak Oktober lalu, sementara Hizbullah memperingatkan bahwa tindakan apa pun akan mendapat perlawanan tanpa henti dari kelompok tersebut.

Baca Juga: Israel Bom Kamp Pengungsi Al Mawasi, 40 Orang Tewas

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya