Longsor Sampah di Uganda Renggut 8 Nyawa

Dua anak-anak turut menjadi korban tewas

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya delapan orang, termasuk dua anak-anak, tewas akibat longsor yang terjadi di tempat pembuangan akhir (TPA) di ibu kota Uganda, Kampala.

Media lokal melaporkan bahwa beberapa bagian tempat pembuangan sampah di distrik Kiteezi runtuh setelah hujan lebat pada Jumat (9/8/2024) malam. Akibatnya, sejumlah rumah, warga, dan hewan ternak yang berada disekitarnya tertimbun material sampah.

"Dalam catatan yang sangat menyedihkan, delapan orang sejauh ini telah ditemukan meninggal, enam orang dewasa dan dua anak-anak," kata Otoritas Kota Kampala (KCCA) dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (10/8/2024).

1. Sekitar 14 orang berhasil diselamatkan sejauh ini

KCCA mengatakan, pemerintah dan personel Palang Merah terus melakukan pencarian korban di lokasi tersebut. Sejauh ini, 14 orang telah diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit. 

“Operasi penyelamatan masih berlangsung, dan kami akan menyampaikan kabar terkini ketika ada informasi terbaru,” kata KCCA.

Rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan sebuah ekskavator milik polisi Uganda menggali gundukan sampah dengan disaksikan oleh banyak warga. Beberapa orang berkumpul di belakang garis polisi dengan membawa foto anggota keluarga mereka yang hilang.

Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa wilayah di Uganda telah mengalami hujan deras yang memicu banjir dan tanah longsor. Namun, belum ada korban jiwa yang dilaporkan sebelumnya.

Baca Juga: Israel Bom Sekolah di Gaza, 100 Orang Tewas

2. Dipicu oleh kegagalan struktural pada TPA

Dilansir Reuters, TPA Kiteezi merupakan satu-satunya tempat pembuangan sampah di Kampala selama beberapa dekade terakhir dan telah berubah menjadi bukit besar. Warga telah lama mengeluhkan limbah berbahaya dari lokasi tersebut, yang dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan bahaya bagi orang-orang disekitarnya.

KCCA mengatakan bahwa insiden pada Jumat disebabkan oleh kegagalan struktural pada TPA tersebut.

“Tim kami, bersama dengan lembaga pemerintah lainnya, berada di lapangan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan wilayah tersebut aman dan mencegah insiden lebih lanjut. Tingkat kerusakan masih dikaji," katanya.

3. Wali Kota Kampala sebut TPA Kiteezi sebagai krisis nasional

Dikutip VOA News, Wali Kota Kampala Erias Lukwago pada Januari telah memperingatkan bahwa orang-orang yang bekerja dan tinggal di dekat TPA Kiteezi berisiko terkena berbagai bahaya kesehatan akibat timbunan sampah.

Dia mengatakan bahwa lokasi pembuangan sampah itu tidak dirawat sama sekali, dan menyebut situasi tersebut sebagai "krisis nasional" yang memerlukan intervensi dari pemerintah pusat dan Parlemen.

Pejabat yang bertanggung jawab atas lokasi tersebut, Vincent Mbaizireki, juga mengatakan bahwa kapasitas TPA itu sudah penuh.

Menurut surat kabar independen di Uganda, Daily Monitor, TPA seluas 14 hektare itu  didirikan pada 1996 dan menerima sekitar 1.200 ton sampah setiap harinya.

Baca Juga: 4 Hewan Paling Mematikan di Uganda, Jangan Mendekat!

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya