7 Orang Tewas akibat Topan Ewiniar di Filipina

Topan telah bergeser menjauhi kepulauan Filipina 

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya tujuh orang tewas akibat Topan Ewiniar yang melanda Filipina. Sebagian besar dari kematian tersebut disebabkan oleh banjir atau pohon tumbang.

Dilansir Associated Press, Topan Ewiniar melintasi pantai timur negara itu pada Jumat (24/5/2024) malam dan bertahan di kepulauan Filipina selama beberapa hari, sebelum bergeser ke timur laut menjauhi kepulauan tersebut. Semua peringatan badai dicabut pada Selasa (28/5/2024).

Pergeseran arah topan ini menyelamatkan ibu kota, Manila dari dampak yang berpotensi menimbulkan kerusakan.

Topan tersebut dilaporkan bergerak menuju pantai timur Jepang pada Selasa, dengan kecepatan angin mencapai 130 kilometer per jam dan hembusan angin hingga 160 kilometer per jam.

1. Warga tewas akibat tertimba pohon dan tenggelam

Menurut laporan badan bencana nasional, seorang siswi berusia 14 tahun tewas di provinsi selatan Misamis Oriental setelah pohon tumbang menimpa kendaraan yang ditumpanginya. Seorang siswi lainnya mengalami luka-luka.

Provinsi Quezon menjadi wilayah yang paling terdampak parah. Banyak desa di sana dilanda banjir bandang. Polisi mengatakan bahwa sedikitnya enam orang tewas, baik akibat tenggelam dalam banjir ataupun tertimpa pohon tumbang.

Baca Juga: 17 Orang Tewas akibat Tambang Batu Runtuh di India

2. Banjir disebabkan oleh tersumbatnya drainase

Di ibu kota provinsi Quezon, Lucena, beberapa daerah dataran rendah terendam air setinggi 2,4 meter. Gubernur Quezon, Angelina Tan, dan pejabat provinsi lainnya mengatakan bahwa banjir ini sebagian disebabkan oleh tersumbatnya sistem drainase.

Tan mengatakan, banyak rumah, termasuk kediaman gubernur, rusak akibat angin kencang dan hujan lebat. Topan tersebut juga memaksanya mencari perlindungan di tempat lain sambil mengawasi distribusi makanan dan bantuan lainnya kepada penduduk desa yang mengungsi.

3. Lebih dari 26.700 orang terdampak oleh Topan Ewiniar

Menjelang kunjungan kenegaraannya ke Brunei, Presiden Ferdinand Marcos Jr. mengatakan bahwa lebih dari 26.700 orang terdampak oleh Topan Ewiniar. Bencana tersebut juga mengganggu operasional tiga bandara dan sembilan pelabuhan selama akhir pekan, dan mengakibatkan enam kota mengalami pemadaman listrik.

Ewiniar adalah topan pertama yang melanda Filipina tahun ini. Negara di Asia Tenggara ini mengalami rata-rata 20 topan dan badai setiap tahunnya, yang sering kali mengakibatkan hujan lebat, angin kencang, dan tanah longsor yang mematikan.

Pada 2013, Topan Haiyan menyebabkan lebih dari 7.300 orang tewas atau hilang di Filipina tengah. Topan tersebut meratakan seluruh desa, menyapu kapal-kapal ke daratan dan membuat lebih dari 5 juta orang mengungsi.

Baca Juga: WHO Sesalkan Militer Israel Serang Kamp Pengungsi Rafah

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya