5 Pemberontak Tewas dalam Operasi Keamanan di Pakistan

Militer Pakistan memburu pelaku serangan di Balochistan

Jakarta, IDN Times - Militer Pakistan, pada Jumat (30/8/2024), mengaku telah meluncurkan operasi intelijen di Balochistan sebagai respons terhadap serangan pemberontak yang menewaskan lebih dari 50 orang pekan ini.

Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan bahwa lima pemberontak tewas dan tiga lainnya terluka dalam tiga operasi yang dilancarkan di provinsi tersebut.

“Pada 29-30 Agustus, dalam tiga operasi intelijen terpisah di Distrik Kech, Panjgur dan Zhob, lima teroris dikirim ke neraka oleh pasukan keamanan, sementara tiga teroris terluka dalam baku tembak yang intens,” kata militer, seraya menambahkan bahwa operasi tersebut akan terus berlanjut sampai semua pelaku tertangkap.

1. Serangan militan tewaskan 50 orang, termasuk 14 pasukan keamanan

Puluhan militan yang berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Balochistan (BLA), kelompok separatis paling aktif di provinsi tersebut, melancarkan serangkaian serangan pada Minggu (25/8/2024) malam di berbagai wilayah di Balochistan. Serangan tersebut menargetkan personel keamanan dan warga sipil.

Sedikitnya 50 orang, termasuk 14 pasukan keamanan, tewas saat para militan mengamuk di seluruh provinsi, menyerbu kantor polisi, meledakkan rel kereta api, dan membakar puluhan kendaraan. Militer membalas serangan tersebut dengan menewaskan 21 militan.

Di antara para korban, terdapat 23 orang yang sebagian besar merupakan pekerja dari provinsi Punjab. Mereka dipaksa turun dari truk dan van di jalan raya di distrik Musakhail, kemudian ditembak mati setelah kartu identitas mereka diperiksa.

Baca Juga: 36 Orang Tewas akibat 2 Kecelakaan Bus di Pakistan

2. Serangan bertujuan merusak proyek besar Pakistan-China

Perdana Menteri Shahbaz Sharif mengatakan, serangan-serangan tersebut bertujuan merusak Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC), proyek senilai lebih dari 65 miliar dolar AS (sekitar Rp1 kuadriliun) untuk mengembangkan infrastruktur jalan, rel, dan pelabuhan di Pakistan.

Proyek tersebut merupakan bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) yang dipelopori oleh Presiden China Xi Jinping. Beijing juga mengecam serangan tersebut.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah Balochistan dalam memerangi terorisme. Hal itu disampaikannya saat mengunjungi provinsi tersebut pada Selasa (27/8/2024).

3. Serangan militan kerap terjadi di provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa

Dilansir Dawn, terorisme telah meningkat tajam di Pakistan, terutama di Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa, sejak kelompok militan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) mengakhiri gencatan senjata dengan Islamabad pada 2022.

Menurut laporan keamanan tahunan yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Studi Keamanan, Pakistan menyaksikan 1.524 kematian dan 1.463 cedera akibat 789 serangan teror dan operasi kontra-teror pada 2023. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Adapun Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa menyumbang hampir 92 persen dari total kematian dan 87 persen serangan.

Baca Juga: 23 Orang Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata di Pakistan

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya