5 Orang Tewas dan 19 Terluka akibat Serangan Israel di Suriah

Israel lancarkan serangan udara dari Lebanon

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya lima orang dilaporkan tewas dan 19 lainnya terluka akibat serangkaian serangan Israel di Suriah tengah pada Minggu (8/9/2024) malam.

Kantor berita Suriah, SANA, melaporkan bahwa serangan tersebut juga memicu kebakaran dan menyebabkan kerusakan material di dekat kota Masyaf, di sebelah barat Hama.

Seorang pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Israel melancarkan serangan udara dari wilayah udara Lebanon terhadap beberapa instalasi militer Suriah. Ia menambahkan bahwa pertahanan udara Suriah berhasil menembak jatuh beberapa rudal tersebut.

1. Serangan Israel juga menargetkan pusat penelitian militer

Menurut laporan SANA, direktur rumah sakit umum di Masyaf mengatakan bahwa para korban merupakan warga sipil. Beberapa orang yang terluka dalam kondisi kritis, sementara ambulans masih mengangkut korban lainnya.

Dua sumber intelijen regional mengatakan bahwa sebuah pusat penelitian militer utama untuk produksi senjata kimia yang terletak di dekat Masyaf beberapa kali terkena serangan. Bangunan itu diyakini menampung tim ahli militer Iran yang terlibat dalam produksi senjata, dilansir dari Reuters.

Baca Juga: 3 Paramedis Tewas akibat Serangan Israel di Lebanon

2. Serangan Israel di Suriah kerap menargetkan situs-situs terkait Iran

Militer Israel belum memberikan komentar terkait serangan tersebut. Selama 13 tahun perang saudara di Suriah, Israel secara teratur melancarkan serangan udara di negara itu, sebagian besar menargetkan situs-situs yang terkait dengan Iran. Namun, militer Israel tidak pernah mengonfirmasi atau mengomentari operasinya di Suriah.

Serangan kemarin terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional antara Iran dan Israel. Para pejabat Iran telah berjanji akan membalas pembunuhan pemimpin kelompok Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada Juli.

Pekan lalu, Mohsen Chizari, komandan penting Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), mengatakan bahwa tanggapan Iran akan tiba pada waktunya.

3. Permusuhan antara Hizbullah-Iran semakin meningkat

Pada April, Iran menembakkan ratusan drone dan rudal ke Israel sebagai respons atas pemboman fasilitas diplomatik Iran di Damaskus. Pertahanan udara Israel dan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut membantu menembak jatuh sebagian besar proyektil, sehingga meminimalkan kerusakan akibat serangan tersebut.

Secara terpisah, Hizbullah juga melancarkan serangannya sendiri terhadap Israel pada 25 Agustus. Tindakan tersebut dilakukan sebagai respons atas pembunuhan salah satu komandan utamanya dalam serangan udara Israel di Beirut, yang juga menewaskan beberapa warga sipil.

Israel mengklaim telah menggagalkan operasi tersebut dengan serangan preventif, namun kelompok Lebanon yang beraliansi dengan Iran itu mengatakan bahwa mereka berhasil menyerang situs intelijen militer Israel di dekat Tel Aviv.

Konflik lintas batas antara Hizbullah dan Israel terus berlanjut hampir setiap hari. Hizbullah mengatakan bahwa mereka menargetkan situs-situs militer di Israel utara dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Suriah untuk mendukung warga Palestina di Gaza, yang menjadi korban serangan Israel selama 11 bulan terakhir.

Kelompok Lebanon tersebut berjanji melanjutkan operasi militernya sampai perang di Gaza berakhir, sementara para pejabat Israel bertekad untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan negara tersebut, termasuk dengan perang habis-habisan jika diperlukan.

Baca Juga: Trump: Otoritas Palestina Bukan Teman Amerika Serikat dan Israel 

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya