30 Orang Tewas akibat Keracunan Miras Oplosan di India

Lebih dari 100 lainnya masih dirawat di rumah sakit

Intinya Sih...

  • 30 orang tewas dan lebih dari 100 dirawat di rumah sakit karena minuman keras oplosan di India selatan.
  • Para korban mengalami gejala keracunan seperti diare, muntah-muntah, sakit perut, dan iritasi pada mata setelah mengonsumsi minuman tersebut.
  • Penjualan miras oplosan oleh seorang pria bernama Govindaraj menyebabkan insiden tersebut, yang membuat pemerintah melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku.

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 30 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dirawat di rumah sakit karena mengonsumsi minuman keras oplosan di India selatan pada Selasa (18/6/2024).

Kasus ini terjadi di distrik Kallakurichi di negara bagian Tamil Nadu. Para pejabat pada Kamis (20/6/2024) mengatakan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.

Baca Juga: Jokowi Ucapkan Selamat ke Narendra Modi, Menang Pemilu India

1. Korban mengalami gejala keracunan usai minum miras

Dilansir India Today, pihak berwenang mengatakan bahwa sejumlah pria, yang sebagian besar bekerja sebagai buruh, diduga mengonsumsi minuman keras oplosan di distrik Kallakurichi pada Selasa.

Malam harinya, banyak dari mereka mulai mengalami gejala keracunan seperti diare, muntah-muntah, sakit perut, dan iritasi pada mata. Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit. Sebagian besar dilaporkan dalam kondisi kritis.

Pemerintah juga mengirimkan tim medis khusus ke daerah tersebut demi memastikan korban mendapat penanganan yang optimal.

2. Penjual miras telah ditangkap

Polisi telah menangkap seorang pria bernama Govindaraj, yang juga dikenal sebagai Kannukutty, karena menjual miras oplosan tersebut. Petugas juga berhasil menyita 200 liter minuman keras dari tempatnya. Hasil uji sampel menunjukkan adanya kandungan metanol dalam minuman tersebut.

Akibat kejadian itu, pemerintah negara bagian memindahkan seorang pejabat distrik senior dan menskors beberapa petugas polisi senior di wilayah tersebut. Ketua Menteri Tamil Nadu, MK Stalin, telah memerintahkan penyelidikan atas insiden itu.

“Saya terkejut dan sedih mendengar berita tewasnya orang-orang yang mengonsumsi minuman keras oplosan di Kallakurichi. Mereka yang terlibat dalam kejahatan tersebut telah ditangkap dalam kasus ini. Tindakan juga telah diambil terhadap pejabat yang gagal mencegahnya. Tindakan segera akan diambil jika masyarakat memberitahukan pihak-pihak yang terlibat dalam kejahatan tersebut. Kejahatan yang merusak masyarakat akan ditindas dengan tangan besi,” tulis Stalin dalam postingannya di media sosial X.

Baca Juga: Kecelakaan Kereta Api di India, 15 Orang Tewas-Puluhan Lain Terluka

3. Pemerintah dituding gagal memberantas produksi miras oplosan

Gubernur Tamil Nadu, RN Ravi, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dalam tragedi tersebut. Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya mengenai maraknya peredaran konsumsi miras oploson di berbagai wilayah di Tamil Nadu.

“Dari waktu ke waktu, berita muncul dari berbagai bagian negara kita mengenai kematian akibat konsumsi minuman keras palsu. Hal ini mencerminkan kurangnya upaya dalam membatasi produksi dan konsumsi alkohol ilegal. Ini adalah masalah yang sangat memprihatinkan,” katanya dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Partai oposisi juga mengecam keras pemerintah atas insiden tersebut. Pemimpin oposisi Tamil Nadu, Edappadi K Palaniswami, menuding pemerintah yang dikuasai oleh partai Dravida Munnetra Kazhagam (DMK) gagal dalam menindak miras oplosan. Sementara itu, ketua partai Bharatiya Janata Party (BJP) Tamil Nadu, K Annamalai, menuntut Menteri Larangan dan Cukai, S Muthusamy, mengundurkan diri karena gagal menjalankan tugasnya.

Baca Juga: Pria India yang Dituduh Berencana Bunuh Separatis Sikh Diadili AS

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya