1.316 Petugas Penyelamat Masih Trauma dengan Tragedi Itaewon

Para petugas masih menerima perawatan psikologis

Jakarta, IDN Times -  Kerumunan massa dalam perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, tahun lalu tak hanya menelan banyak korban jiwa. Data terbaru menunjukkan, 1.316 petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan di lokasi kejadian masih menderita dampak psikologis dari kejadian tersebut.

Menurut data Badan Pemadam Kebakaran Nasional yang diungkapkan oleh Perwakilan Oh Young-hwan dari partai oposisi utama Partai Demokrat, para petugas harus menerima perawatan untuk berbagai efek samping akibat tragedi tersebut.

Insiden maut itu terjadi pada 29 Oktober 2022, ketika massa terkonsentrasi di gang kecil di kawasan Itaewon hingga mengakibatkan orang-orang terhimpit dan terinjak-injak. Sebanyak 159 orang tewas dan 196 lainnya terluka dalam tragedi itu. Sebagian besar korbannya adalah anak muda yang keluar untuk menikmati perayaan Halloween pertama pasca COVID-19.

1. Petugas perlu banyak waktu untuk memulihkan trauma mereka

Dilansir The Korea Herald, Oh menjelaskan para petugas penyelamat membutuhkan waktu dan pengobatan untuk memulihkan trauma mereka.

“Trauma bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Istirahat yang banyak dan pengobatan diperlukan,” kata Oh, yang merupakan mantan petugas pemadam kebakaran.

Dia menekankan bahwa otoritas pemadam kebakaran perlu mempekerjakan lebih banyak staf, untuk memastikan waktu pemulihan yang cukup bagi petugas penyelamat yang mengalami trauma.

Saat ini, Korea Selatan sedang membangun rumah sakit yang diperuntukkan perawatan fisik dan psikologis petugas pemadam kebakaran. Fasilitas kesehatan yang dijadwalkan dibuka pada 2025 itu telah mendapat lampu hijau pada pemerintahan sebelumnya.

Baca Juga: Bunuh Diri Meningkat di Korsel selama Pandemik, Terbanyak Anak Muda

2. Tugu peringatan tragedi Itaewon akan dipasang di lokasi kecelakaan

Tragedi Itaewon merupakan bencana massal yang paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan. Menjelang satu tahun kejadian tersebut, keluarga korban baru-baru ini mengumumkan bahwa serangkaian tugu peringatan akan dipasang di lokasi kecelakaan dan diresmikan ke publik pada 26 Oktober.

Para korban dan keluarga telah meminta diberlakukannya rancangan undang-undang yang akan meluncurkan penyelidikan khusus terhadap tragedi Itaewon. Adapun rencana itu sedang menunggu keputusan di Majelis Nasional.

3. Seoul siapkan sistem peringatan pengendalian massa untuk Halloween

Agar tragedi tahun lalu tidak terulang, Seoul akan menggunakan sistem peringatan pengendalian massa selama perayaan Halloween kali ini.

Menurut laporan Korea JoongAng Daily, sistem tersebut dapat menghitung jumlah orang yang terekam oleh kamera CCTV dan akan memperingatkan pihak berwenang jika ada tempat yang penuh sesak.

“Perangkat lunak yang terhubung ke CCTV akan memberitahu ruang gawat darurat di setiap kantor distrik, pemerintah kota, pemadam kebakaran, dan polisi jika mendeteksi tempat-tempat yang penuh sesak,” kata laporan itu.

Selain itu, pemerintah kota juga telah meningkatkan tenaga kerja di ruang situasi darurat, dan menerapkan pengaturan bagi pihak berwenang untuk memantau rekaman langsung dan informasi terkini yang diberikan oleh responden darurat.

Lebih dari 900 kamera pengintai akan dipasang di Seoul pada tahun ini, yang berfokus pada lebih dari 70 wilayah padat penduduk. Perayaan Halloween di kota itu diperkirakan akan dimulai pada hari-hari sebelum 31 Oktober.

Baca Juga: Keren! Festival Indonesia di Korsel Dipadati Pengunjung

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya