11 Orang Tewas dan 9 Hilang akibat Banjir di Maroko

Salah seorang korban tewas merupakan warga negara asing

Jakarta, IDN Times - Maroko, pada Minggu (8/9/2024), melaporkan bahwa sedikitnya 11 orang tewas dan sembilan lainnya hilang setelah banjir yang dipicu oleh hujan deras melanda wilayah selatan negara itu.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Rachid Khalfi mengatakan, kematian tersebut dilaporkan di provinsi Tata, Tiznit dan Errachidia. Dia menambahkan bahwa salah satu korban merupakan warga negara asing, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

1. Banjir juga merusak 40 rumah dan 93 jalan

Media lokal menyebut bahwa banjir yang terjadi pada Sabtu (7/9/2024) malam itu menyebabkan kerusakan parah di daerah tersebut. Banjir dilaporkan menghancurkan 40 rumah, merusak 93 jalan, serta mengganggu aliran listrik, pasokan air, dan jaringan telepon di beberapa desa.

"Volume curah hujan yang tercatat dalam dua hari setara dengan volume curah hujan yang biasa dialami wilayah tersebut selama satu tahun penuh," tutur Khalfi.

Baca Juga: Israel Akan Buka Kembali Kantor Penghubung di Maroko

2. Hujan paling lebat selama sekitar 10 tahun

Dilansir dari France 24, para pejabat mengatakan bahwa curah hujan yang sangat tinggi telah menyebabkan daerah-daerah yang biasanya gersang di Maroko selatan dan Aljazair mengalami banjir.

"Daerah di selatan Maroko telah terpengaruh oleh massa udara tropis yang sangat tidak stabil," kata juru bicara Direktorat Jenderal Meteorologi Maroko, Lhoussaine Youabd.

"Hal ini menyebabkan terbentuknya awan yang tidak stabil dan ganas yang menyebabkan curah hujan yang sangat tinggi," tambahnya, seraya menyebut fenomena itu sebagai hal yang luar biasa.

Akibatnya, wilayah Ouarzazate menerima 47 milimeter air dalam waktu tiga jam, dan Tagounite, dekat perbatasan Aljazair, menerima hujan sekitar 170 milimeter, menurut layanan cuaca Maroko.

“Kami belum pernah melihat hujan seperti ini selama sekitar 10 tahun,” kata Omar Gana, seorang warga Ouarzazate.

3. Sejumlah wilayah Maroko sebelumnya dilanda kekeringan selama 6 tahun

Hujan lebat melanda wilayah-wilayah Maroko yang telah mengalami kekeringan selama enam tahun. Video yang diunggah di media sosial menunjukkan beberapa area di Gurun Sahara terendam air, sementara seluruh jalan di Ouarzazate terendam banjir.

Sementara itu, pertahanan sipil Aljazair melaporkan bahwa satu orang tewas di Illizi dan dua lainnya hilang, masing-masing di El Bayadh dan Tamanrasset. Pihaknya mengatakan bahwa mereka juga telah menyelamatkan beberapa keluarga yang terjebak oleh banjir sungai di selatan.

Baca Juga: WHO: Lebih dari 20 Ribu Orang Sudan Tewas Akibat Perang

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Lifelong learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya