10 Ribuan Warga Palestina di Tepi Barat Ditangkap sejak Oktober

Pelanggaran yang dilakukan Israel terjadi setiap hari

Jakarta, IDN Times - Kelompok tahanan Palestina mengatakan bahwa pasukan Israel telah menangkap lebih dari 10 ribu warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober.

Menurut pernyataan bersama yang diterbitkan pada Sabtu (10/8/2024) oleh Otoritas Urusan Tahanan dan Klub Tahanan Palestina, pasukan Israel telah menangkap sedikitnya 40 warga Palestina dalam dua hari terakhir, termasuk perempuan, anak-anak, dan mantan tahanan yang dibebaskan dari penjara Israel.

Mereka mengatakan bahwa penangkapan tersebut terjadi di seluruh Tepi Barat, dan sering kali dilakukan setelah serangan kekerasan, vandalisme dan penghancuran rumah serta properti milik warga Palestina.

“Jumlah total penangkapan sejak dimulainya perang pemusnahan yang sedang berlangsung di Gaza telah mencapai lebih dari 10 ribu warga di Tepi Barat, termasuk Yerusalem,” bunyi pernyataan itu, dikutip New Arab.

1. Sekitar 620 warga Palestina dibunuh oleh Israel di Tepi Barat sejak Oktober

Ketua Klub Tahanan Palestina, Abdullah Al-Zaghri, mengatakan bahwa pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat maupun Gaza terus berlanjut setiap hari.

“Ribuan orang telah ditangkap di Gaza, dan tidak ada seorang pun yang bisa mendaftarkan mereka dan mendokumentasikan nama mereka karena pendudukan terus menerapkan kebijakan penghilangan paksa dan tidak mengungkapkan informasi apa pun terkait tahanan di Jalur Gaza,” katanya kepada Al-Jazeera.

Menurut otoritas Palestina, pasukan Israel juga telah membunuh 620 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan melukai lebih dari 5.400 lainnya sejak Oktober.

Baca Juga: Israel Bom Sekolah di Gaza, 100 Orang Tewas

2. Kelompok HAM kecam serangan dan penangkapan oleh Israel

Kelompok-kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, telah menyuarakan kekhawatiran mereka atas meningkatnya serangan dan penangkapan oleh Israel di wilayah pendudukan sejak Oktober.

Awal tahun ini, Human Rights Watch (HRW) juga mengatakan bahwa pasukan keamanan Israel telah menggunakan kekuatan mematikan secara ilegal dalam penembakan fatal terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

“Pembunuhan ini terjadi pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam lingkungan di mana pasukan Israel tidak perlu takut bahwa pemerintah mereka akan meminta pertanggungjawaban mereka,” kata Richard Weir, peneliti senior krisis dan konflik di HRW dalam sebuah pernyataan. 

3. Kondisi para tahanan Palestina memburuk sejak 7 Oktober

Sejak 7 Oktober, jumlah tahanan Palestina meningkat dua kali lipat menjadi sekitar 10 ribu orang. Laporan dari B’tselem, organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Israel, mengungkapkan bahwa sel-sel penuh sesak dan kotor, di mana beberapa narapidana terpaksa tidur di lantai, terkadang tanpa kasur atau selimut.

Firas Hassan, yang sudah berada di penjara pada Oktober, mengungkapkan bahwa hidupnya sebagai seorang tahanan berubah total setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. Dua hari setelah kejadian tersebut, petugas memasuki selnya dan menganiayanya.

“Kami dipukuli habis-habisan oleh 20 petugas, pria bertopeng menggunakan pentungan dan tongkat, anjing dan senjata api,” ungkapnya, dikutip BBC.

“Kami diikat dari belakang, mata kami ditutup, dan dipukuli dengan kejam. Darah mengucur dari wajah saya. Mereka terus memukuli kami selama 50 menit. Saya melihat mereka dari bawah penutup mata. Mereka merekam kami sambil memukuli kami," tambahnya. 

Hassan akhirnya dibebaskan, tanpa dakwaan, pada April. Saat itu, berat badannya telah turun hingga 20 kg.

“Saya menghabiskan 13 tahun di penjara di masa lalu, dan tidak pernah mengalami hal seperti itu," katanya kepada peneliti B’tselem pada akhir bulan ini.

Baca Juga: Kamala Harris Tak Dukung Embargo Senjata ke Israel

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya