Pemimpin Hizbullah Tewas, Lebanon Berkabung Selama 3 Hari
Intinya Sih...
- Perdana Menteri Lebanon umumkan hari berkabung nasional selama tiga hari setelah kematian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah
- Pasukan Israel memulai serangan udara besar-besaran di Lebanon, menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan orang mengungsi
- Kematian tokoh kunci Hizbullah menandai momen penting dalam konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan Israel
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari setelah tewasnya pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah yang telah memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di wilayah tersebut.
Dalam keterangannya, Mikati mengatakan bendera akan diturunkan setengah tiang di semua departemen pemerintah, lembaga-lembaga publik, dan kota, demikian seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (29/9/2024).
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa kantor publik juga akan tutup pada hari pemakaman Nasrallah. Meski demikian, Hizbullah belum mengumumkan tanggal pemakaman.
1. Israel melakukan serangan udara besar-besaran ke Lebanon
Pasukan Israel memulai serangan udara besar-besaran di Lebanon pada awal pekan ini, menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan orang mengungsi.
Ketegangan semakin meningkat setelah mereka membunuh Nasrallah dan komandan lainnya di Beirut pada Jumat. Pasukan Israel terus mengebom sebagian ibu kota Lebanon pada Sabtu (28/9/2024).
Baca Juga: Serangan Dahsyat Israel di Ibu Kota Lebanon Buat Warga Trauma
2. Kematian tokoh kunci Hizbullah
Nasrallah, yang telah menjadi Sekjen Hizbullah sejak 1992, memainkan peran kunci dalam gerakan perlawanan Lebanon, khususnya dalam melawan pasukan Israel.
Kematian tokoh kunci Hizbullah itu menandai momen penting dalam konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan Israel.
Baca Juga: Fakta Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah yang Ditakuti Israel
3. Hizbullah semakin bertekad melawan Zionis dan membebaskan Palestina
Bagi Hizbullah, gugurnya Nasrallah, menegaskan kembali komitmen kelompok tersebut terhadap misi Sekjen mereka, dan berkata kemartirannya hanya akan memperkuat tekad perlawanan untuk melanjutkan perjuangan melawan musuh Zionis dan membebaskan Palestina.
Sebelumnya, militer Israel mengeklaim telah 'menghabisi' pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah selama operasi yang menargetkan pusat komando Hizbullah yang berlokasi di bawah bangunan tempat tinggal di pinggiran selatan Beirut.