Erdogan Sindir Netanyahu: Hitler Akan Cemburu dengan Genosida Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan sindiran terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Menurutnya, Adolf Hitler akan “cemburu” kepada Netanyahu atas “metode genosida” Israel yang diterapkan di Jalur Gaza, Palestina.
“Netanyahu telah mencapai tingkat yang membuat Hitler iri dengan metode genosidanya. Kita berbicara tentang Israel yang menyasar ambulans, menyerang titik distribusi makanan, dan menembaki konvoi bantuan,” kata Erdogan kepada surat kabar Kathimerini Yunani dalam sebuah wawancara, melansir Times of Israel, Minggu (12/5/2024).
Ini bukan pertama kalinya Erdogan membandingkan Netanyahu dengan pemimpin Nazi. Pada Desember lalu, ia mengatakan bahwa Netanyahu lebih buruk daripada Hitler.
1. Erdogan menyebut Israel juga membunuh anak-anak, menindas warga sipil, dan membuat orang-orang tidak bersalah kelaparan
Erdogan mempertanyakan bagaimana mungkin bisa menyaksikan apa yang telah dilakukan Israel terhadap rakyat Gaza selama berbulan-bulan dan membenarkan tindakan Israel meledakkan rumah sakit.
Masih membandingkan dengan Hitler, Erdogan menyebut Israel juga membunuh anak-anak, menindas warga sipil, dan membuat orang-orang yang tidak bersalah kelaparan, kehausan, dan kekurangan obat-obatan dalam berbagai bentuk alasan.
“Apa yang dilakukan Hitler di masa lalu? Dia menindas dan membunuh orang-orang di kamp konsentrasi,” ucapnya.
Baca Juga: Drama! Dubes Israel Robek Piagam PBB Pakai Mesin saat Pidato
Editor’s picks
2. Gaza menjadi lokasi pembunuhan massal paling brutal dan sistematis
Selain itu, Erdogan menuturkan bahwa Gaza berubah menjadi penjara terbuka tidak hanya setelah 7 Oktober, tapi juga bertahun-tahun sebelumnya.
“Bukankah orang-orang di sana dikurung dalam sumber daya yang terbatas selama bertahun-tahun, hampir seperti kamp konsentrasi? Siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan massal paling brutal dan sistematis di Gaza setelah 7 Oktober?” tuturnya.
Baca Juga: Usai Bertemu Pemimpin Hamas, Erdogan Desak Palestina Bersatu
3. Erdogan tekankan hak dan kebebasan masyarakat Gaza
Ia menekankan hak dan kebebasan masyarakat Gaza, terutama hak untuk hidup, telah dilanggar. Perlawanan Palestina, kata dia, tidak akan diperlukan jika terdapat negara Palestina yang berdaulat, merdeka, dan terintegrasi secara geografis, sesuai dengan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
“Kami membela hak-hak mereka. Kami membela perdamaian. Israel, sebaliknya, terus melanggar resolusi PBB, hukum internasional, dan hak asasi manusia secara sembrono,” tegasnya.
Erdogan menambahkan, kelompok Palestina menyetujui perjanjian gencatan senjata, namun Israel tidak menginginkan gencatan senjata karena ingin menduduki seluruh wilayah Gaza tersebut.