Warga Slovakia Protes soal Penurunan Demokrasi

PM Fico diklaim merusak demokrasi Slovakia

Intinya Sih...

  • Ribuan warga Slovakia demonstrasi menolak penurunan demokrasi dan desak Menteri Kebudayaan mundur
  • Demonstrasi imbas kebijakan kontroversial PM Robert Fico, termasuk rencana pengambilalihan media untuk membungkam kritik
  • Protes terhadap pemecatan pemimpin Galeri Nasional dan Teater Nasional, serta perubahan hukum kriminal oleh Menteri Hukum Boris Susko

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Slovakia mengadakan demonstrasi besar-besaran dalam menolak penurunan demokrasi di negaranya. Dilansir Rabu (14/8/2024), warga juga mendesak Menteri Kebudayaan Slovakia, Martina Šimkovičová, untuk mundur dari jabatannya. 

Dalam beberapa tahun terakhir, sudah ada rentetan demonstrasi di Slovakia imbas kebijakan kontroversial pemerintahan Perdana Menteri Robert Fico. Pada Mei lalu, warga dan aktivis sudah menggelar unjuk rasa atas rencana pengambilalihan radio dan televisi untuk membungkam kritik. 

1. Menolak pemecatan pemimpin institusi kebudayaan

Demonstrasi ini diorganisir oleh sejumlah organisasi masyarakat dan kelompok lainnya yang memprotes pemecatan pemimpin Galeri Nasional Slovakia, Alexandra Kusa dan Teater Nasional Slovaka, Matej Drlicka.

Dilansir The Slovak Spectator, aksi unjuk rasa ini bahkan disebut sebagai yang terbesar dengan sebanyak 18 ribu partisipan. Bahkan melampaui demonstrasi sehari sebelumnya yang diikuti oleh lebih dari 10 ribu partisipan. 

"Malu dan Mundur. Menteri Šimkovičová telah menghancurkan institusi kebudayaan nasional kami," tutur salah satu demonstran yang mendesak PM Fico untuk segera memecat Simkovicova dari jabatannya. 

Baca Juga: Jerman Desak Polandia Tangkap Orang yang Diduga Ledakan Pipa Gas

2. Menolak perubahan hukum kriminal di Slovakia

Tak hanya menentang keputusan kontroversial Simkovicova, ribuan warga juga memprotes Menteri Hukum Slovakia Boris Susko yang dianggap telah mengubah hukum kriminal di negaranya. 

Dilaporkan Euronews, Susko juga berencana mengubah aturan hukum dengan mengurangi hukuman kepada koruptor dan sejumlah kriminalitas lainnya, seperti pengurangan masa hukuman dan memperpendek pembatasannya. 

Pekan lalu, ia diketahui sudah membebaskan salah satu mantan jaksa, Dušan Kováčik, yang divonis atas kasus korupsi pada 2022. Keputusan itu membuat seluruh publik Slovakia marah dan kecewa. 

3. Pakar sebut demonstrasi sebagai lanjutan aksi pada akhir tahun lalu

Pakar dari Visegrad Insight, Albin Sybera, mengatakan bahwa Simkovicova berniat untuk mengganti kedua pejabat dengan sosok yang loyal kepada pemerintah. Diharapkan mereka akan mengikuti agenda kepentingannya dan partainya. 

"Demonstrasi ini adalah kelanjutan dari protes yang dimulai pada akhir tahun lalu dan awal tahun ini. Demo ini awalnya diinisiasi atas penolakan perubahan kode kriminal dan yudisial di Slovakia," terangnya, dikutip TVP World.

Pada Juni lalu, parlemen juga sudah menyetujui Undang-Undang (UU) kontroversial yang ditujukan untuk membubarkan RTVS dan menggantinya dengan media milik pemerintah. UU itu membuat kemarahan jurnalis dan organisasi yang memperjuangkan kebebasan berpendapat. 

"Divisi-divisi yang ada ini telah menimbulkan ketegangan di Slovakia. Kabinet PM Fico telah menghadapi tantangan besar untuk memenuhi standar demokrasi," tambahnya. 

Baca Juga: PBB: Program Pekerja Asing Kanada Bibit Perbudakan Modern 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya