Usai Berlabuh di Kuba, Kapal Perang Rusia Singgahi Venezuela

Relasi Rusia-Venezuela kian erat

Intinya Sih...

  • Dua kapal perang Rusia tiba di La Guaira, Venezuela setelah berkunjung ke Kuba, menimbulkan ketegangan dengan AS dan Kanada.
  • Kapal perang Northern Fleet Rusia sudah memberikan panggilan di pelabuhan La Guaira di Republik Bolivarian Venezuela. Setelah itu, kapal tersebut akan melanjutkan misinya di Samudra Atlantik.
  • Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan keinginannya untuk melanjutkan dialog dengan AS di Doha, Qatar untuk mengakhiri ketegangan antara kedua negara.
  •  

Jakarta, IDN Times - Dua kapal perang Rusia singgah di La Guaira, Venezuela sejak pada Selasa (2/7/2024), setelah berkunjung ke Kuba beberapa pekan lalu. Kapal tersebut diketahui sudah melakukan latihan militer di Samudra Atlantik yang disebutnya sebagai perairan penting. 

Sebelumnya, kapal perang Rusia sudah berlabuh ke Havana, Kuba yang menimbulkan ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Alhasil, kedua negara tersebut sudah mengirimkan kapal perang ke perairan Kuba untuk memantau dari dekat aktivitas kapal perang Rusia. 

Baca Juga: Venezuela Sebut Kanada Picu Instabilitas di Karibia

1. Kru kapal perang Rusia beristirahat di Venezuela

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan bahwa kapal perang Northern Fleet Rusia sudah tiba di pelabuhan La Guaira, Venezuela. 

"Detasemen kapal Northern Fleet yang terdiri dari kapal frigat Uni Soviet, Admiral Gorshkov dan kapal tanker medium Akademik Pashin sudah memberikan panggilan di pelabuhan La Guaira di Republik Bolivarian Venezuela. Pemanggilan ini berlangsung selama beberapa hari. Setelah itu, kapal tersebut akan melanjutkan misinya di Samudra Atlantik," terangnya, dikutip Tass

Dalam kunjungannya, kru kapal perang Rusia tersebut diberi kesempatan untuk istirahat setelah menjalani pelayaran panjang dan berkunjung ke sejumlah tempat wisata di Venezuela. 

Kapal tersebut sudah melangsungkan perjalanan jarak jauh sejak 17 Mei lalu. Sedangkan tugas utama dari pelayaran ini untuk menunjukkan bendera dan memastikan keberadaan kapal di area operasional terluar. 

2. Diklaim penguatan relasi Rusia-Venezuela

Duta Besar Rusia di Venezuela Sergey Melik-Bagdasarov yang menyambut kedatangan kapal perang Rusia ke Venezuela mengatakan bahwa persinggahan ini adalah bentuk hubungan baik kedua negara.

"Ini adalah sebuah simbol nyata persahabatan Rusia-Venezuela yang tidak dapat diputuskan. Ini menunjukkan komitmen kami dalam memperkuat hubungan strategis dalam semua area," terangnya. 

"Sebagai simbol khusus dalam persahabatan dan kerja sama militer, pasukan kami akan ikut berpartisipasi dalam parade pada 5 Juli dalam acara Hari Kemerdekaan Venezuela. Pasukan kami akan ikut bersama tentara Venezuela dalam menunjukkan kepercayaan diri dalam menegakkan kedaulatan negara dan kemerdekaan, serta dunia multipolar," tambahnya. 

Dalam acara tersebut, Melik Bagdasarov didampingi Kepala Direktorat Kerja sama Militer Internasional, Kemhan Venezuela, Admiral Mariani Mata dan Wakil Komandan Angkatan Laut Venezuela, Edward Centeno Mass. 

Baca Juga: Walau Hubungannya Belum Membaik, AS Rangkul Sektor Swasta di Kuba 

3. Maduro ingin melanjutkan perundingan dengan AS

Usai Berlabuh di Kuba, Kapal Perang Rusia Singgahi VenezuelaPresiden Venezuela, Nicolas Maduro. (twitter.com/NicolasMaduro)

Pada Senin (1/7/2024), Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan keinginannya untuk melanjutkan dialog dengan AS di Doha, Qatar. Ia mengutarakan niatnya dalam mengakhiri ketegangan antara Venezuela-AS. 

"Saya ingin menyelesaikan ketegangan dengan mereka. Saya sudah menerima proposal dalam 2 bulan terakhir untuk melanjutkan dialog dengan pemerintah AS. Saya memutuskan pada Rabu untuk melanjutkan dialog dengan AS hingga kesepakatan akan tercapai. Semuanya akan disampaikan secara terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi," ungkap Maduro, dikutip Telesur

Ia menambahkan, Presiden Parlemen Venezuela Jorge Rodriguez dan Gubernur Miranda, Héctor Rodríguez akan menjadi delegator dalam perundingan di Qatar.  

Menanggapi pernyataan Maduro, Dewan Keamanan Nasional AS menyambut baik keputusan tersebut. Namun, mereka menyatakan bahwa perubahan ke arah demokrasi tidak akan mudah dan membutuhkan komitmen serius. 

Baca Juga: Armada Kapal Perang Rusia Tinggalkan Kuba Usai 5 Hari Berlabuh

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya