Uni Eropa Peringatkan Serbia Jangan Terlalu Dekat dengan Rusia

Serbia ingin menjadi anggota Uni Eropa

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa (UE), pada Selasa (3/9/2024), memperingatkan Serbia terkait hubungan dekatnya dengan Rusia. Pernyataan ini disampaikan di tengah kunjungan Wakil Perdana Menteri (PM) Serbia, Aleksandar Vulin, ke Vladivostok untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Pada akhir pekan lalu, Presiden Serbia Aleksandar Vucic menekankan bahwa Serbia masih berkomitmen penuh untuk meneruskan proses keanggotaan UE. Ia juga mengungkap tidak memiliki hubungan spesial dengan Putin dan tidak akan menjadi virus bagi UE. 

1. Vucecic klaim tidak ada yang spesial dari pertemuan Vulin dan Putin

Uni Eropa Peringatkan Serbia Jangan Terlalu Dekat dengan RusiaMenteri Pertahanan Serbia, Milos Vucevic. (twitter.com/milos_vucevic)

PM Serbia, Milos Vucevic, menyangkal tuduhan dari UE dan menyebut tidak ada yang spesial dari pertemuan Vulin dan Putin di Rusia. Ia menekankan bahwa Serbia tidak memutus hubungan diplomatik dengan Rusia. 

"Kami tidak memutus hubungan diplomatik dengan Rusia, maka dari itu, tidak ada larangan seseorang bertemu dengan representatif Rusia. Kami juga tidak mendorong perang dan tidak mendukung pelanggaran integritas teritorial di Ukraina," kata dia, dikutip dari RFE/RL.

"Kami mendukung semua yang mengonfirmasi integritas Ukraina dalam PBB, tapi kami tidak memutus persahabatan dengan Rusia ataupun menetapkan sanksi dan mengusir diplomat. Sebaliknya, kami menjaga komunikasi secara normal," tambahnya. 

Vucevic tidak akan meminta maaf ataupun menjustifikasi kebijakan Serbia ini. Namun, ia bersedia menjelaskan lebih lanjut mengenai kebijakan luar negerinya. 

Baca Juga: Presiden Serbia Bantah Punya Hubungan Dekat dengan Putin

2. Vulin sebut pembelian pesawat Rafale tidak akan rusak relasi dengan Rusia

Pada Sabtu (31/8/2024), Vulin mengatakan bahwa pembelian pesawat tempur Rafale dari Prancis ini tidak akan merusak hubungan baik Serbia-Rusia. 

"Pembelian pesawat jet Rafale dilakukan untuk kepentingan militer dan alasan praktis. Ini tidak akan berdampak negatif terhadap hubungan antara Serbia dan Rusia. Serbia akan tetap netral dan tidak akan bergabung dalam histeria anti-Rusia atau menetapkan sanksi kepada Rusia," terangnya, dilansir Tass

"Dalam kasus ini, Rusia menunjukkan bagaimana mereka peduli terhadap Serbia dan kenapa negara ini dihargai di seluruh dunia, karena Rusia pada saat ini menunjukkan penghormatan kepada Serbia dan tidak memaksakan kepentingannya di atas kepentingan Serbia," tambahnya. 

Ia menambahkan, jika Serbia membeli pesawat jet MiG dari Rusia, maka NATO dan UE kemungkinan tidak akan bersikap sama. 

3. Vucic tidak yakin Serbia bisa jadi anggota UE pada 2028

Uni Eropa Peringatkan Serbia Jangan Terlalu Dekat dengan RusiaPresiden Serbia, Aleksandar Vucic. (x.com/avucic)

Pada hari yang sama, Vucic mengaku bahwa Serbia kemungkinan tidak akan menjadi anggota UE pada 2028, sesuai dengan target yang ditetapkan beberapa negara-negara Balkan Barat lainnya. 

"Saya tidak percaya kami akan menjadi bagian dari UE pada 2028. Ini tidak akan terjadi dan saya tidak akan menipu atau membohongi rakyat saya sendiri soal masalah keanggotaan UE," tuturnya, dikutip Reuters.

"Saya percaya jika beberapa dari kami mungkin akan menjadi anggota UE sebelum 2030. Namun, ini hanyalah penilaian dan prediksi saya. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan," tandasnya. 

Sementara, untuk bergabung menjadi anggota UE, Serbia harus melakukan reformasi besar dalam pemerintahannya. Mereka harus memperbaiki demokrasinya, penegakan hukum, yudisial, ekonomi, serta memberantas korupsi dan kriminal terorganisir. 

Baca Juga: 12 Migran Tewas akibat Kapal Terbalik di Selat Inggris

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya