Ukraina Tuduh Rusia Dapat Starlink dari Negara Arab

Elon Musk bantah jual Starlink ke Rusia

Jakarta, IDN Times - Badan Intelijen Militer Ukraina (HUR), pada Selasa (13/2/2024), mengungkapkan bahwa Rusia telah mendapatkan layanan internet Starlink dari negara Arab. Temuan ini berdasarkan hasil penyadapan komunikasi yang menyasar sistem milik Rusia. 

Layanan internet Starlink yang dioperasikan perusahaan SpaceX milik Elon Musk sudah dipergunakan luas sebagai alat komunikasi oleh militer Ukraina. Rusia dituding ikut menggunakan Starlink meskipun tidak berbisnis langsung dengan SpaceX di tengah perang Ukraina. 

1. Informasi didapat dari hasil penyadapan komunikasi militer Rusia

Juru bicara HUR Andrii Yusov mengatakan, Rusia menggunakan layanan Starlink secara sistemik dan penggunaannya terus meningkat. Ia menemukan Rusia membeli terminal Starlink dari negara ketiga, yakni negara-negara Arab. 

"Berdasarkan penyadapan radio komunikasi ketika militer Rusia mendiskusikan pembelian terminal Starlink dan menyebutkan negara-negara Arab, tetapi mereka tidak menyebutkan spesifik negara mana yang dimaksud," terang Yusov.

"Negara Arab memberikan semuanya: kabel, WiFi, router, dan lainnya. Sedangkan harga sebuah terminal Starlink mencapai 200 ribu ruble (Rp34,2 juta)," ungkap percakapan yang berhasil disadap militer Ukraina, dikutip Ukrinform.

Sementara itu, pihak militer Ukraina dan sejumlah media lokal juga melaporkan bahwa pasukan Rusia telah menggunakan Starlink di dalam teritori Ukraina yang mereka duduki, bukan di teritori Rusia.

Baca Juga: Polandia Selidiki Kasus Penumpahan Gandum Ukraina

2. Rusia tepis klaim menggunakan layanan Starlink

Juru bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan, pasukannya tidak menggunakan layanan Starlink di Ukraina karena tidak tersertifikasi. 

"Alat tersebut tidak tersertifikasi dengan sistem kami, sehingga tidak dapat disuplai secara resmi di sini dan tidak tersedia. Maka dari itu, alat tersebut sama sekali tidak dapat digunakan," terangnya, dilansir Reuters.

Di sisi lain, Elon Musk mengatakan tidak ada Starlink yang dijual secara langsung ataupun secara tidak langsung ke Rusia. Ia menekankan bahwa klaim penggunaan atau penjualan Starlink ke Rusia dapat dikategorikan sebagai kabar bohong.

3. Pentagon setujui kontrak dengan SpaceX pada Juni 2023

Pada Juni 2023, SpaceX telah memenangkan tender penyediaan layanan internet satelit dari Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) untuk diserahkan kepada militer Ukraina. 

"Kami melanjutkan pekerjaan dengan berbagai rekanan global dalam memastikan Ukraina memiliki layanan internet dan komunikasi satelit yang dibutuhkan. Maka dari itu, kami memutuskan mengontrak Starlink untuk menyediakan layanan ini," ujarnya, dikutip The Kyiv Independent

Pernyataan Kemhan AS tersebut tidak menyebutkan harga, cakupan, dan waktu penyediaan serta pengiriman alat tersebut. Namun, Starlink berfungsi agar warga Ukraina tetap mendapat layanan internet di tengah perang dan serangan dari Rusia. 

Sebelumnya, Musk pernah menyatakan tidak sanggup memberikan layanan Starlink di Ukraina karena biaya yang besar dan meminta bantuan pendanaan tambahan dari Pentagon. 

Baca Juga: Rusia Jatuhkan Sanksi terhadap 18 Warga Negara Inggris 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya