Ukraina Rombak Pemimpin Militer untuk Percepat Operasi Lawan Rusia 

Zelenskyy jadi objek kritik

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Minggu (19/11/2023), menginstruksikan perombakan pemimpin militer dan percepatan operasi militer melawan Rusia. Keputusan ini menyusul 20 bulan perang Rusia-Ukraina dan diduga terdapat kebuntuan dari kedua pihak. 

Pada akhir pekan lalu, militer Ukraina mengklaim berhasil merebut sejumlah area di timur dan selatan dari tangan Rusia. Bahkan, Kiev mengaku sukses mengambil alih wilayah tepi timur Sungai Dnipro di Kherson. 

1. Zelenskyy pecat Ostashchenko dari jabatannya

Zelenskyy mengumumkan pemecatan Tetiana Ostashchenko yang ditugaskan sebagai pemimpin Pasukan Bersenjata Medis. Ia akan digantikan oleh Anatoliy Kazmirchuk. 

"Dalam pertemuan hari ini, dengan Menteri Pertahanan Rustem Umerov, prioritas kebijakan militer sudah ditetapkan. Tedapat sedikit waktu untuk menunggu hasilnya. Aksi cepat dibutuhkan untuk melakukan perubahan selanjutnya," tutur Zelenskyy, dikutip Reuters

"Tugas tersebut sudah jelas, setelah terdapat tekanan dari masyarakat, terutama mengenai medis di medan perang. Kami membutuhkan tingkatan baru dalam dukungan medis kepada tentara kami," sambungnya. 

Sementara itu, Umerov mengatakan bakal melakukan perubahan menggunakan pesan dalam aplikasi Telegram dan memprioritaskan proses digitalisasi dalam taktik medis dan rotasi pasukan di lapangan. 

Baca Juga: Ribuan Truk Terjebak di Perbatasan Ukraina akibat Blokade di Polandia

2. Terdapat skandal di tubuh Pasukan Bersenjata Medis

Pemecatan Ostashchenko sebagai pemimpin Pasukan Bersenjata Medis dikarenakan tekanan dan permintaan dari sejumlah paramedis dan relawan di medan perang. Pasalnya, terdapat kelalaian selama masa kepemimpinannya. 

Pada Juli lalu, anggota parlemen Ukraina Solomiia Bobrovska mengatakan, Pasukan Bersenjata Medis tidak membeli alat medis apapun sepanjang 2023. Bahkan, alat medis yang disumbang oleh pihak internasional pun tidak diperiksa terlebih dahulu kelayakannya, dilansir The Kyiv Independent.

Umarov menyebut, keputusan untuk melengserkan Ostashchenko ini demi kepentingan tentara dan membantu Pasukan Bersenjata Ukraina yang terus bertarung melawan Rusia. 

Pemecatan diputuskan sepekan setelah salah satu media di Ukraina memberitakan masalah ini. Selain itu, terdapat wawancara khusus dengan paramedis dan pejabat yang bertugas menyediakan bantuan kepada militer. 

3. Ukraina masukkan 108 orang dalam daftar sanksi

Ukraina Rombak Pemimpin Militer untuk Percepat Operasi Lawan Rusia Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy (instagram.com/zelenskiy_official)

Sehari sebelumnya, Zelenskyy telah memasukkan 37 organisasi asal Rusia dan 108 orang ke dalam sanksi. Orang yang dimasukkan dalam sanksi termasuk mantan Perdana Menteri dan mantan Menteri Pendidikan di Ukraina. 

"Kami tengah meningkatkan tekanan dari negara kami kepada mereka dan mereka harus bertanggung jawab atas apa yang telah mereka perbuat. Kami berniat melawan segala bentuk penculikan terhadap anak-anak dari Ukraina," terangnya. 

Zelenskyy tidak mengatakan secara detail siapa individu atau organisasi yang bersalah dalam kasus ini. Dekrit ini menuliskan bahwa hukuman 10 tahun ditetapkan kepada individu dan 5 tahun kepada organisasi non-profit yang diduga terlibat. 

"Semua orang yang ada dalam daftar telah terlibat dalam penculikan dan deportasi paksa anak-anak Ukraina dari teritori dudukan Rusia. Selain itu, terdapat individu yang memang membantu Rusia dalam meneror Ukraina," sambungnya. 

Baca Juga: Hampir 20 Ribu Pria Ukraina Melarikan Diri dari Wajib Militer

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya