Ukraina Klaim Hancurkan Gudang Amunisi Rusia Berisikan Misil Iran

Bertujuan mengganggu suplai senjata Rusia

Intinya Sih...

  • Militer Ukraina berhasil serang gudang amunisi Rusia di Volgograd Oblast, menyebabkan kerusakan dan warga mengungsi.
  • Serangan menggunakan 120 drone dengan jarak lebih dari 600 km, menjadi yang terbesar setelah Putin mengumumkan doktrin nuklirnya.
  • Ukraina juga melancarkan serangan drone ke gudang amunisi Rusia di Tikhoretsk, Krasnodar dan Oktyabrsky, termasuk senjata dari Korea Utara.

Jakarta, IDN Times - Pusat Komando Militer Ukraina, pada Minggu (29/9/2024), mengklaim berhasil melancarkan serangan ke gudang amunisi Rusia di Volgograd Oblast. Gudang amunisi tersebut dipercaya berfungsi menyimpan misil buatan Iran untuk menyerang kota-kota di Ukraina. 

Dalam beberapa pekan terakhir, hubungan Iran-Ukraina terus memanas di tengah dugaan pengiriman misil dan drone ke Rusia. Kementerian Luar Negeri Ukraina sudah memanggil Perwakilan Iran di Kiev, Shahriar Amuzegar untuk menjelaskan soal dugaan pengiriman misil ke Rusia. 

1. Gudang amunisi di Volgograd jadi sasaran utama Ukraina

Kepala Pusat Perlawanan terhadap Disinformasi di Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Andriy Kovalenko, mengatakan bahwa gudang senjata di Volgograd tersebut adalah sasaran utama negaranya. 

"Gudang senjata di Kotluban, Volgograd Oblast adalah salah satu gudang senjata utama milik Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia. Depot senjata itu dipercaya menjadi lokasi penyimpanan misil dan roket peluncur buatan Iran," terangnya, dilansir TVP World.

"Gudang itu berjarak sekitar 300 km dari perbatasan Ukraina dan sudah digunakan oleh Rusia sejak dimulainya perang di Ukraina. Maka dari itu, gudang amunisi tersebut menjadi target utama militer Ukraina untuk mengurangi kapabilitas serangan di negaranya," tambahnya. 

Dalam serangan ini, militer Ukraina mengatakan sudah menerbangkan sekitar 120 drone dengan jarak lebih dari 600 km untuk mencapai target di Volgograd Oblast. 

Baca Juga: Rusia Kutuk Pembunuhan Pemimpin Hizbullah oleh Israel

2. Rusia klaim hancurkan 125 drone Ukraina di Volgograd

Sementara itu, media lokal di Volgograd menyebut serangan drone ini berlangsung selama 2 jam. Bahkan, otoritas setempat mengklaim serangan ini memaksa sejumlah warga mengungsi dan bukan yang pertama kali terjadi di wilayahnya. 

Kemhan Rusia mengklaim sistem pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh dan mengadang 125 drone Ukraina yang terbang dalam 2 hari terakhir. Sedangkan Gubernur Rostov, Vasily Golubev mengatakan18 drone sudah dihancurkan ketika masuk ke dalam teritorinya. 

Melansir The Moscow Times, serangan drone ini menjadi yang terbesar setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan doktrin nuklirnya dan memperbolehkan penggunaan senjata nuklir sebagai respons atas serangan drone besar-besaran di Rusia. 

Pemerintah Volgograd Oblast mengatakan bahwa serangan drone ini membuat sejumlah kerusakan, tapi tidak menimbulkan korban jiwa. 

3. Klaim berhasil menghancurkan gudang berisi misil Korea Utara

Pekan lalu, Ukraina juga mengklaim sudah melancarkan serangan drone ke gudang amunisi Rusia di Tikhoretsk, Krasnodar dan Oktyabrsky, Tver. Ia menyebut serangan terbesar sudah menghancurkan sejumlah senjata, termasuk dari Korea Utara. 

"Fasilitas militer di Tikhoretsk adalah tempat penyimpanan amunisi terbesar ketiga di Rusia dan menjadi salah satu kunci penting sistem logistik militer Rusia. Kami juga melihat kereta api yang membawa 2 ribu ton senjata, termasuk dari Korea Utara sudah berada di Tikhorets ketika diserang," terangnya. 

Kovalenko mengatakan misil buatan Korea Utara, KN-23, artileri, dan amunisi untuk roket peluncur Smerch sudah disimpan di gudang tersebut. 

Sementara itu, Badan Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan serangan di Tikhorets adalah operasi gabungan dengan Pasukan Bersenjata Ukraina. Sedangkan, serangan yang menargetkan Oktyabrsky adalah hasil operasinya sendiri. 

Baca Juga: Rusia Tembak Jatuh 125 Drone Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya