Ukraina Klaim Akan Produksi Drone Lebih Banyak Dibanding Rusia

Sebut akan memenangkan perang dengan drone

Intinya Sih...

  • Ukraina meningkatkan produksi drone secara besar-besaran, mengklaim mampu melampaui produksi Rusia.
  • Tentara Ukraina menerima drone enam kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya, menuju kemenangan dalam perang Rusia-Ukraina.
  • Badan Keamanan Ukraina dan Militer Ukraina bertanggung jawab atas serangan drone yang berhasil menggagalkan latihan militer AL Rusia di Krimea.

Jakarta, IDN Times - Wakil Kepala Militer Ukraina, Vadym Sukharevskyi mengatakan Ukraina sudah meningkatkan produksi drone secara besar-besaran. Ia mengklaim kemungkinan negaranya mampu melampaui produksi drone militer Rusia

Pada perang Rusia-Ukraina yang berlangsung lebih dari 2 tahun, penggunaan drone untuk kepentingan militer cukup krusial. Pesawat tanpa awak tersebut diklaim efektif dalam menargetkan sasaran tertentu dari jarak jauh dan memiliki biaya produksi yang lebih murah. 

Baca Juga: Ukraina Kembangkan Drone Berbasis AI untuk Perangi Rusia 

1. Akan memproduksi 1 juta drone pada 2024

Sukharevskyi mengatakan bahwa Ukraina sudah mempercepat produksi drone untuk kepentingan militer dalam beberapa bulan terakhir. Ia mengklaim Kiev mampu memproduksi 1 juta drone pada tahun ini. 

Ia menambahkan, pada paruh pertama 2024, tentara Ukraina sudah menerima drone lebih banyak enam kali dibandingkan tahun lalu. Ia mengklaim ini adalah jalan menuju kemenangan yang akan diraih Ukraina. 

"Mengenai jumlah drone yang dibuat, kami jelas tidak akan kekurangan dan kami bahkan akan mengungguli jumlah produksi Rusia. Namun, contohnya, hubungan Rusia-China telah memberikan Moskow keuntungan besar dalam menggantikan komponennya," ungkapnya pada Kamis (18/7/2024), dikutip The Kyiv Independent

Sukharevskyi menyebut, Ukraina sudah memiliki lebih dari 165 jenis drone yang sudah diujicoba dan akan digunakan di medan perang.

2. SBU klaim drone-nya sukses serang pangkalan militer Rusia di Krimea

Ukraina Klaim Akan Produksi Drone Lebih Banyak Dibanding RusiaIlustrasi drone. (unsplash.com/@asoggetti)

Badan Keamanan Ukraina (SBU) dan Militer Ukraina mengaku bertanggung jawab atas serangan drone yang menargetkan pangkalan militer Angkatan Laut (AL) Rusia di pesisir Krimea pada Kamis malam. 

Serangan tersebut berlangsung di tengah latihan militer AL Rusia di Teluk Donuzlav, 90 km di utara Sevastopol. Akibatnya, gedung utama, gudang amunisi, fasilitas listrik, dan titik tembak di pangkalan militer itu hancur. 

"Terima kasih kepada SBU, latihan militer tersebut berhasil digagalkan karena Rusia tidak mampu melindungi pangkalan militernya sendiri," terangnya. 

Rentetan serangan Ukraina di Krimea telah memaksa Moskow untuk menarik kapal perangnya dari semenanjung tersebut. Bahkan, kapal patroli terakhir Rusia sudah ditarik dari Krimea sejak 15 Juli lalu. 

Baca Juga: Tak Mampu Bertahan, Pasukan Ukraina Mundur dari Urozhaine

3. Ukraina kembangkan drone berteknologi AI

Beberapa startup di Ukraina sedang membangun sistem Kecerdasan Buatan (AI) khusus untuk drone militer. Inovasi ini diklaim akan membantu militer Ukraina dalam menghadapi pasukan Rusia di medan perang. 

Salah satu perusahaan AI, Swarmer sudah mengembangkan perangkat lunak yang menghubungkan drone di dalam sebuah jaringan. Dengan ini, pengoperasian beberapa drone dapat dilakukan oleh seseorang secara instan. 

"Ketika Anda mencoba untuk meningkatkan operasional dengan pilot manusia, ini akan terasa sulit. Untuk mengoperasikan 10-20 drone atau robot, maka sangat tidak mungkin manusia dapat mengaturnya," tutur CEO Swarmer, Serhiy Kupriienko, dilansir Reuters

Ia menambahkan bahwa ketika manusia kesulitan untuk mengoperasi lebih dari 5 drone secara bersamaan, maka AI dapat melakukannya. Bahkan, dapat mengoperasikan hingga ratusan drone

Baca Juga: Hungaria Salahkan Ukraina soal Macetnya Suplai Minyak Lukoil

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya