Uganda Pulangkan Polisi RD Kongo yang Mengungsi di Negaranya

Krisis keamanan di RD Kongo kian memburuk

Intinya Sih...

  • Militer Uganda pulangkan 98 aparat kepolisian RD Kongo yang melarikan diri menyusul konflik bersenjata di bagian timur.
  • Pemerintah RD Kongo utus perwakilan militer untuk memverifikasi aparat kepolisian yang mengungsi di Uganda sebelum pemulangan.
  • Insiden pertempuran antara pemberontak M23 dan militan pro-pemerintah Wazalendo memperpanjang krisis keamanan di RD Kongo bagian timur.

Jakarta, IDN Times - Militer Uganda mengumumkan akan memulangkan 98 aparat kepolisian Republik Demokratik (RD) Kongo yang melarikan diri ke negaranya pada Jumat (16/8/2024). Mereka melarikan diri menyusul meluasnya konflik bersenjata di RD Kongo bagian timur. 

Dilansir Reuters, personel kepolisian RD Kongo itu masuk ke Uganda melalui pintu perbatsan Ishasha di Kanungu. Polisi tersebut dipersilakan masuk ke dalam teritori Uganda sebagai bentuk perlindungan kemanusiaan dan sejalan dengan hukum internasional. 

Juru bicara Militer Uganda, Mayor Kiconco Tabaro mengungkapkan ribuan pengungsi sudah masuk dari RD Kongo ke negaranya. Bahkan, pada awal Agustus, sudah ada 2.500 pengungsi asal Kongo menyusul meluasnya serangan pemberontak M23. 

Baca Juga: Longsor Sampah di Uganda Renggut 8 Nyawa

1. Tim dari RD Kongo sudah memverifikasi polisi yang melarikan diri

Pemerintah RD Kongo sudah mengutus perwakilan militer Kongo yang dipimpin Letnan Jenderal Jacob Apunia untuk memverifikasi aparat kepolisian yang mengungsi di Uganda sejak awal Agustus. Ia menyebut verfikasi ini dilakukan sebelum proses pemulangan.

Dilaporkan New Vision, ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Uganda yang sudah menampung aparat keamanan dan warganya dari teror pemberontak M23. 

"Kami berterima kasih kepada pemerintah, militer, dan rakyat Uganda yang sudah memperlakukan rakyat kami seperti saudara dan menampung mereka dengan baik. Polisi yang melarikan diri ke Uganda semuanya dalam keadaan baik dan ini sesuai dengan kerja sama antara kedua negara," ungkapnya.

2. Pertempuran M23 dan militan pro-pemerintah tewaskan 16 orang

Pada Kamis (15/8/2024), pejabat Rutshuru, Provinsi Kivu Utara, Isaac Kibira mengatakan sudah terjadi pertempuran antara pemberontak M23 dan militan pro-pemerintah RD Kongo, Wazalendo. Ia mengatakan insiden ini mengakibatkan tewasnya 16 warga sipil. 

"Pasukan M23 diserang oleh pemuda Wazalendo dan sayangnya, tujuh warga sipil tewas pada pertempuran pertama. Sedangkan pada pertempuran kedua di Rutshuru, sebuah mobil dibakar dan mengakibatkan sembilan orang penumpangnya tewas," terangnya, dikutip Africa News

Ia menekankan bahwa tidak ada warga desa yang tewas terlibat dalam pertempuran tersebut. Kasus ini memperpanjang instabilitas dan krisis kemananan di RD Kongo bagian timur akibat operasi berbagai pemberontak. 

Baca Juga: Tanah Longsor di Pembuangan Sampah di Uganda, 21 Tewas

3. Uganda dituding membela pemberontak M23 di RD Kongo

Sebulan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri RD Kongo Gracia Yamba Kazadi memanggil perwakilan Uganda di Kinshasa menyusul tuduhan PBB mengenai keterlibatan Uganda mendukung pemberontak M23 yang beroperasi di RD Kongo bagian timur. 

"Posisi kami sudah jelas bahwa komunitas di Afrika Timur membutuhkan kerja sama dalam menghapus segala unsur negatif yang mengganggu kami. Kazadi memanggil saya untuk membahas isu ini dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi," ungkap perwakilan Uganda di Kinshasa, Matata Twaha Magara. 

"Tentu saja, saya memastikan kepadanya bahwa hubungan kedua negara sangat baik. Namun, Kampala masih menunggu untuk berkomunikasi dengan PBB dalam menanggapi tuduhan dari PBB," tambahnya. 

Dilaporkan VOA News, sejumlah pakar dari PBB mengaku memiliki bukti nyata bahwa tentara aktif pemberontak M23 mendapatkan dukungan dari Pasukan Pertahanan Rakyat Uganda (UPDF) dan Badan Intelijen Militer Uganda. 

Baca Juga: Eks Komandan Pemberontak di Uganda Divonis Bersalah

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya