Tolak Aksi Israel, Honduras Panggil Dubes dari Tel-Aviv

Serukan gencatan senjata antara Israel-Hamas

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Hondura resmi memanggil Duta Besarnya di Tel-Aviv untuk berkonsultasi pada Jumat (3/11/2023). Pihaknya juga memprotes tindakan Israel yang melancarkan serangan membabi buta ke rakyat Palestina di jalur Gaza. 

"Dalam menanggapi krisis kemanusiaan yang dirasakan rakyat Palestina di Gaza, pemerintahan Presiden Xiomara Castro memutuskan memanggil Duta Besar di Israel, Roberto Martinez untuk berkonsultasi di Tegucigalpa," tulisnya, dilansir Reuters

Langkah Honduras ini menyusul Kolombia dan Chile yang sudah memanggil duta besarnya dari Israel pekan lalu. Bahkan, Bolivia telah menangguhkan hubungan diplomatiknya dengan Israel untuk memrotes kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel di Gaza. 

Baca Juga: Honduras Akan Bangun Penjara Geng Kriminal di Kepulauan Cisne

1. Bukan berarti hubungan Honduras-Israel ditangguhkan

Wakil Menteri Luar Negeri Honduras, Antonio Garcia, mengatakan pemanggilan ini bukan berarti seluruh diplomat di Israel ditarik pulang ke Tegucigalpa.

"Dalam hukum internasional terdapat beberapa cara untuk mengungkapkan ketidaksetujuan dengan negara lain dan salah satunya adalah surat nota verbal dan komunikasi privat antara kepala negara atau Menlu," tuturnya, dilansir La Prensa

"Kemudian itu dapat dinaikkan memanggil Duta Besar untuk berkonsultasi dan realitanya ini untuk mengekspresikan protes dan kekhawatiran. Apabila tidak bisa dipertahankan lagi, maka hubungan terpaksa ditangguhkan," tambahnya. 

Garcia menambahkan bahwa tindakan Honduras kali ini didasarkan pada keprihatinan atas pembunuhan tanpa pandang bulu kepada rakyat sipil Palestina di Gaza. 

Baca Juga: Atasi Masalah Migran, Presiden Honduras Kunjungi Perbatasan AS-Meksiko

2. Pemanggilan Dubes dilakukan sampai situasi konflik Israel-Palestina membaik

Menlu Honduras, Eduardo Enrique Reina menambahkan bahwa pemanggilan Duta Besar ini akan dilakukan sampai situasi di Israel dan Palestina jelas. Ia pun menekankan bahwa relasi dengan Israel masih stabil dan diplomat tetap berada di sana. 

Reina juga sudah mendesak resolusi dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina di Majelis Umum PBB. Ia pun menyerukan agar segera kedua pihak segera menyetujui gencatan senjata dan penghormatan terhadap hukum kemanusiaan. 

"Ini adalah sebuah posisi untuk mengatakan bahwa perang sangat berdampak pada rakyat sipil tak bersalah dan ini menjadi perhatian khusus bagi kami," ungkap Reina, dikutip Associated Press.

3. Honduras sempat memindahkan Kantor Kedubes ke Yerusalem

Tolak Aksi Israel, Honduras Panggil Dubes dari Tel-AvivSave Palestine (IDN Times/Aditya Pratama)

Honduras sebelumnya merupakan negara sekutu terdekat Israel ketika di bawah kepemimpinan eks Presiden Juan Orlando Hernandez. Bahkan, Honduras bersedia memindahkan Kantor Kedubesnya dari Tel-Aviv ke Yerusalem mengikuti langkah AS. 

Namun, Honduras berbelok ketika berada di bawah kekuasaan pemimpin sayap kiri, Xiomara Castro pada 2022. Pada Agustus 2022, Honduras mengubah pandangan ke Israel dan mengembalikan Kantor Kedubes Israel dari Yerusalem ke Tel-Aviv. 

Saat itu, Menlu Honduras, Enrique Reina bertemu langsung dengan Menlu Palestina, Raouf NA Almalki di Bogota ketika menghadiri pelantikan Presiden Kolombia, Gustavo Petro. Kedua pihak menyatakan keinginan untuk meningkatkan hubungan Honduras-Palestina. 

Pada Maret 2023, Honduras juga sudah mengakui China dan menutup hubungan diplomatik dengan Taiwan.  

Baca Juga: PM Israel Kekeuh Tak Ingin Gencatan Senjata dengan Hamas 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya