Tentara Ukraina yang Kabur Ditembak di Perbatasan Moldova

Makin banyak laki-laki Ukraina yang menyeberang ke Moldova

Jakarta, IDN Times - Badan Investigasi Ukraina (DBR), pada Senin (15/7/2024), mengumumkan adanya seorang tentara Ukraina yang tewas di perbatasan Moldova setelah ditembak petugas penjaga perbatasan. Tentara itu diketahui kabur dari pangkalan militer dan mencoba melarikan diri ke Moldova secara ilegal. 

Belakangan ini, semakin banyak warga laki-laki Ukraina yang melarikan diri ke sejumlah negara tetangga di tengah pengetatan mobilisasi militer. Mereka memutuskan kabur karena tidak ingin dimobilisasi ke medan perang di bagian timur Ukraina. 

1. Tentara Ukraina dituding berusaha menyerang petugas penjaga perbatasan

Tentara Ukraina yang Kabur Ditembak di Perbatasan MoldovaTentara Ukraina. (twitter.com/DefenceU)

DBR mengatakan, petugas penjaga perbatasan sudah menahan empat tentara Ukraina yang menjadi buronan akibat melarikan diri dari posnya. Mereka pun ketahuan berniat menyeberang ke Moldova pada Minggu (14/7/2024).

Dilaporkan RFE/RL, seorang tentara yang tewas ditembak karena menyerang seorang aparat penjaga perbatasan agar dapat melarikan diri. Alhasil, aparat yang terdesak itu terpaksa menembaknya dengan senjata api. 

Namun, DBR masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab utama kematian tentara tersebut. Selain itu, apakah petugas penjaga perbatasan memang terpaksa menembak korban karena diserang atau tidak. 

Sesuai dalam Martial Law sejak Februari 2022, penduduk laki-laki berusia 18-60 tahun dilarang meninggalkan Ukraina karena dapat dipanggil dalam militer. Namun, terdapat pengecualian kepada penduduk laki-laki dengan syarat tertentu. 

Baca Juga: 44 Persen Warga Ukraina Ingin Negosiasi Damai dengan Rusia

2. Sudah ada 23.500 laki-laki Ukraina yang masuk ke Moldova

Berdasarkan data dari RFE/RL Moldova, terdapat sekitar 23.500 warga laki-laki Ukraina yang masuk ke Moldova secara ilegal sejak serangan Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. 

Dari jumlah itu, sebanyak 15 ribu warga laki-laki Ukraina diketahui berusia 18-59 tahun tiba secara ilegal ke Moldova hingga akhir 2023. Jumlah ini terus meningkat secara berkala setelah pemerintah menurunkan kewajiban mobilisasi dari 27 menjadi 25 tahun imbas kurangnya personel. 

Sepanjang 5 bulan terakhir, Kepolisian Moldova mencatat sudah ada lebih dari 7.700 warga laki-laki Ukraina yang masuk secara ilegal ke Moldova. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Moldova menjadi tempat strategis bagi warga Ukraina untuk mengungsi dan menghindari perang. Mayoritas warga Ukraina di Moldova adalah anak-anak dan perempuan, tapi tak sedikit pula laki-laki. 

3. Warga Ukraina yang masuk Moldova tidak disanksi

Tentara Ukraina yang Kabur Ditembak di Perbatasan Moldovabendera Moldova (unsplash.com/thecyclichedgehog)

Kepala Polisi Moldova, Ruslan Galusca mengatakan bahwa warga Ukraina yang ditangkap setelah melintasi perbatasan dapat meminta perlindungan internasional. Dengan itu, mereka tidak akan disanksi karena masuk ke Moldova secara ilegal.

Mayoritas warga Ukraina yang masuk ke Moldova secara ilegal umumnya tidak ingin menetap terlalu lama. Mereka memiliki keinginan untuk melanjutkan perjalanan ke negara-negara Uni Eropa (UE). 

Namun, aparat kepolisian setempat mengkhawatirkan penyalahgunaan migran asal Ukraina yang menimbulkan maraknya jaringan penyelundupan manusia. Sejumlah pihak dapat memanfaatkan banyaknya warga Ukraina untuk mendapatkan keuntungan. 

Salah satu warga Ukraina yang tiba di Moldova pada April lalu mengaku sudah membayar 10 ribu dolar AS (Rp162 juta) kepada penyelundup untuk membantunya menyeberang Sungai Dniester menggunakan kapal. 

Baca Juga: Mantan Pemimpin Pemberontak Kosovo Dijatuhi Hukuman 18 Tahun Penjara 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya