Tentara Polandia Gak Sengaja Tembak Migran Suriah karena Tersandung

Kejadian terjadi di perbatasan Belarus-Polandia

Jakarta, IDN Times - Tentara Polandia dituding menembak seorang migran ilegal asal Suriah pada Minggu (5/11/2023). Pemuda berusia 23 tahun itu ditembak ketika hendak masuk ke teritori Polandia dari Belarus dengan memanjat pagar yang berdiri sejak 2022 itu. 

Belakangan ini, Polandia menyiagakan pasukan di perbatasan Belarus untuk menghalangi kemungkinan masuknya migran akibat serangan hybrid. Tak hanya Polandia, Latvia dan Lithuania juga menjadi target masuknya migran ilegal dari wilayah Belarus.

1. Korban sudah dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi

Menurut organisasi non-profit, Legal Intervention Association and Grancia, pemuda asal Suriah itu ditembak dan terluka. Ia pun sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. 

"Migran tersebut ditembak ketika berusaha memanjat pagar pembatas Polandia-Belarus bersama dengan kelompok migran lainnya di tengah hutan. Suara gemuruh teriakan terdengar di baliknya dan diikuti oleh tembakan yang mengenai punggungnya," tutur anggota NGO, Aleksandra Chrzanowska, dilansir Macau Business.

Pemuda itu, saat ini, sedang menjalani operasi di rumah sakit di Hajnowka. Rencananya, ia akan mendaftar suaka serta perlundungan internasional. 

Tentara Polandia diketahui sudah diterjunkan ke perbatasan Belarus untuk membantu tugas penjaga perbatasan dalam mengadang migran. 

Baca Juga: AS Pinjami Polandia Rp30 Triliun untuk Modernisasi Senjata

2. Tembakan dari tentara diduga akibat tersandung

Tentara Polandia Gak Sengaja Tembak Migran Suriah karena TersandungMenteri Dalam Negeri Polandia, Mariusz Kaminski saat berkunjung ke perbatasan Polandia-Belarus, Kamis (27/7/2023). (twitter.com/MSWiA_GOV_PL)

Menanggapi kabar ini, Polisi Militer Polandia tengah mengadakan investigasi untuk menyelidiki dugaan penembakan migran di Provinsi Podlaskie, perbatasan Belarus. Pihaknya masih mencari bukti kejadian dan apa penyebabnya. 

Wakil Jaksa Urusan Militer Polandia, Radoslaw Wiszenko, mengatakan bahwa migran memang ditembak oleh tentara Polandia. Ia menyebut insiden itu sebagai kecelakaan dan migran itu tertembak ketika tentara tersandung. 

Polisi Militer rencananya akan mengirimkan bukti dan dokumen kepada Kejaksaan Militer pada Senin. Personel militer yang terbukti melakukan ini akan dikenakan hukuman atas kecerobohan dalam membawa senjata, sehingga melukai orang lain. 

Masa hukuman kepada tentara bergantung pada konsekuensi yang ditimbulkan. Apabila korban mengalami luka-luka, maka pelaku akan dihukum hingga 3 tahun penjara. Namun, jika korban tewas, maka hukuman mencapai 8 tahun penjara. 

3. Polandia bentuk divisi militer baru untuk tingkatkan pertahanan

Tentara Polandia Gak Sengaja Tembak Migran Suriah karena TersandungTentara Polandia (twitter.com/MON_GOV_PL)

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak mengumumkan pembentukan Divisi Mekanik kedelapan dalam tentara Polandia. Divisi itu akan berkantor di Nowe Miasto dan Pilica, Polandia selatan. 

"Kami sudah menyiapkan pembentukan divisi baru. Kenapa ini penting? Karena tentara Polandia harus kuat," tutur Blaszczak, dikutip The First News.

Blaszczak menambahkan, penempatan dan struktur divisi dibentuk sesuai hasil analisis yang diambil dari formasi unit taktikal dan latihan perang. 

Pengumuman ini menyusul rencana peningkatan anggaran militer Polandia pada tahun lalu usai Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. Polandia juga sudah mendatangkan alutsista dari AS dan Korea Selatan untuk meningkatkan kapabilitas pertahanannya. 

Baca Juga: Jelang Pemilu, 2 Jenderal Militer Polandia Mundur

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya