Spanyol Tolak Israel Tutup Kantor Konjen di Yerusalem

Klaim penutupan tidak boleh dilakukan

Intinya Sih...

  • Menteri Luar Negeri Spanyol menolak perintah Israel untuk menutup Kantor Konsulat Spanyol di Yerusalem.
  • Menlu Albares menyatakan penutupan kantor konsulat tidak dapat dilakukan secara sepihak oleh Israel dan mendesak agar kebijakan ini diubah.
  • Israel mengancam akan menutup Kantor Konjen Spanyol di Yerusalem jika tidak mengikuti perintah, dengan pembatasan layanan konsuler kepada warga Palestina.

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol, Jose Manuel Albares, menolak perintah Israel untuk menutup Kantor Konsulat (Konjen) Jenderal Spanyol di Yerusalem. Langkah itu dilakukan sebagai balasan atas pengakuan Spanyol kepada Palestina. 

Dalam beberapa hari terakhir, hubungan Spanyol-Israel terus memanas di tengah keputusan pengakuan Spanyol terhadap Palestina. Bahkan, Israel menuding Spanyol mendukung kelompok Hamas dan mengaku akan membalas tindakan tersebut. 

Baca Juga: Kongres Spanyol Setujui RUU Amnesti untuk Separatis Catalan

1. Penutupan tidak boleh dilakukan sepihak oleh Israel

Menlu Albares mengatakan bahwa rencana sepihak dari Israel untuk menutup Konjen Spanyol di Yerusalem tidak dapat dilakukan. 

"Pagi ini, kami mengirimkan surat verbal kepada pemerintah Israel yang mana kami menolak segala pembatasan aktivitas normal Konjen Spanyol di Yerusalem sebagai jaminan dari hukum internasional," terangnya pada Jumat (31/5/2024), dikutip Arab News.

"Status penutupan Kantor Konjen ini tidak akan bisa diubah secara unilateral oleh Israel. Maka dari itu, kami mendesak kepada Tel Aviv agar segera mengubah kebijakan ini," tambahnya. 

Ia menambahkan bahwa Israel harus menghargai keputusan semua negara berdasarkan situasi status diplomatik yang ada. 

2. Israel akan tutup Konjen Spanyol jika masih layanan warga Palestina

Menlu Israel, Israel Katz menekankan bahwa Kantor Konjen Spanyol di Yerusalem akan ditutup jika tidak mengikuti perintah dari Israel. Mereka tidak diperbolehkan melayani warga Palestina di bawah Otoritas Palestina di Tepi Barat. 

"Kami akan mengecek secara ketat aplikasi instruksi dan kebijakan ini. Jika ada kesalahan dan tetap melayani warga Palestina, langkah yang harus dilakukan adalah menutup Konjen Spanyol di Yerusalem," tegasnya. 

Ia menyerukan bahwa pembatasan ini akan diberlakukan mulai besok, Sabtu (1/6/2024) dan seluruh layanan konsuler kepada warga Palestina yang berada di bawah Otoritas Palestina harus ditutup. 

Baca Juga: Israel Sebut Spanyol Ingin Putus Hubungan Diplomatik

3. Spanyol mengkhawatirkan kondisi warga sipil di Gaza

Pada Kamis (30/5/2024), Albares mengungkapkan sudah berbicara dengan Irlandia dan Norwegia terkait pengakuan kemerdekaan Palestina. Ia pun mengkhawatirkan kondisi dari masyarakat sipil Palestina di Gaza. 

"Kami sangat khawatir dengan skenario di Timur Tengah dengan berkecamuknya perang di Gaza yang setiap harinya merenggut nyawa warga sipil Palestina yang tak bersalah," terangnya, dikutip EFE.

Sementara, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyebut bahwa pengakyan keapda Palestina tidak melawan siapapun, termasuk Israel. Ia menyebut Israel adalah teman Spanyol dan berharap dapat mengembalikan hubungan baik kedua negara. 

Baca Juga: Spanyol Janjikan Bantuan Militer ke Ukraina Senilai Rp17 Triliun

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya