Spanyol-Mauritania Kerja sama Adang Migran Ilegal
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. (twitter.com/sanchezcastejon)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez, pada Selasa (27/8/2024), mengunjungi Mauritania sebagai awal tur Afrika. Lawatan ini untuk mengatasi krisis migrasi di Kepulauan Kanaria yang disebabkan lonjakan arus migran asal Afrika Barat.
Pada Februari lalu, Sanchez bersama dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sudah berkunjung ke Nouakchott untuk membahas masalah migrasi. Keduanya menawarkan bantuan sebesar 200 juta euro (Rp3,3 triliun) untuk membantu mengadang migran.
1. Umumkan perjanjian migrasi sirkular dengan Mauritania
Dalam pertemuannya dengan Presiden Mauritania Mohamed Ould Ghazouani, Sanchez mengumumkan rencana untuk mengekspansi program migrasi sirkular. Ia juga memperbarui kerja sama Spanyol-Mauritania dalam mengatasi penyelundupan migran.
"Migrasi bukanlah sebuah masalah. Kami sebenarnya juga membutuhkan pekerja migran di tengah penuaan populasi di Spanyol. Namun, kami harus mengatur semua ini dengan fenomena migrasi yang aman dan sesuai dengan kemanusiaan, serta menguntungkan semua pihak," tuturnya, dikutip Africa News.
"Tidak lama sebelumnya, Spanyol adalah negara migran. Mereka menginginkan pergi untuk mencari kehidupan yang lebih baik, seperti halnya mereka yang mengambil risiko besar dan melakukan perjalanan berbahaya," sambungnya.
Sebagai informasi, migrasi sirkular yang ditawarkan berupa program pelatihan dan rekrutmen pekerja dari negara asalnya untuk bekerja di sektor tertentu di Spanyol. Namun, migrasi itu bersifat musiman dan mereka nantinya tetap kembali ke negara asalnya.
Baca Juga: Spanyol Sebut 700 Migran Ilegal Berenang ke Ceuta
2. Tingkatkan hubungan perdagangan Spanyol-Mauritania
Editor’s picks
Kunjungan ini juga untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi antara Spanyol-Mauritania. Sanchez menyebut hubungan bisnis yang akan ditingkatkan terutama antara Mauritania dan Kepulauan Kanaria.
Dilansir EFE, terdapat sekitar 3 ribu perusahaan asal Spanyol yang beroperasi di Mauritania hingga saat ini. Dari angka tersebut, 10 persen di antara perusahaan Spanyol itu berasal dari Kepulauan Kanaria.
Sanchez juga mengumumkan rencana peningkatan hubungan keamanan dalam melawan migrasi ilegal di Mauritania. Ia menekankan Spanyol akan berkontribusi kepada pertahanan dan pelatihan aparat keamanan di Mauritania.
3. Spanyol sumbangkan 500 ribu vaksin mpox ke Afrika
Pada hari yang sama, Menteri Kesehatan Spanyol Monica Garcia mengatakan, Spanyol akan mendonasikan 500 ribu atau 20 persen dari stok vaksin mpox-nya ke Afrika untuk mencegah penyebaran varian baru yang kian mengkhawatirkan.
"Tidak masuk akal untuk menyimpan vaksin di mana tidak ada masalah soal itu dan sekarang ini adalah waktunya untuk membuktikan keampuhannya. Spanyol akan mendonasikan 100 ribu botol yang cukup untuk menyediakan 500 ribu dosis vaksin mpox," terangnya, dilansir Reuters.
Pekan lalu, Garcia sudah mengungkapkan, Spanyol memiliki pasokan vaksin mpox yang memadahi. Sepanjang tahun ini, Spanyol sudah melaporkan 268 kasus mpox dari varian lama. Sementara, 40 ribu warga Spanyol sudah divaksinasi.
Baca Juga: Kapal Migran Tenggelam di Lepas Pantai Yaman, 13 Orang Tewas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
