Serbia Berstatus Siaga usai Serangan di Kedubes Israel

Pelaku diklaim punya hubungan dengan Wahhabi

Intinya Sih...

  • Presiden Serbia tetapkan siaga pasca serangan di Kedubes Israel di Belgrade, menggunakan alat busur silang.
  • Status siaga merah ditetapkan hingga Selasa (2/7/2024) untuk kembali normal setelah serangan.
  • Terungkap bahwa pelaku serangan memiliki hubungan dengan Wahhabi dan sudah diketahui berada di dekat lokasi kejadian.

Jakarta, IDN Times - Serbia masih berstatus siaga sejak insiden serangan di Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Belgrade pada Minggu (30/6/2024). Serangan itu dilakukan orang tak dikenal menggunakan alat busur silang untuk memanah polisi. 

Dalam beberapa bulan terakhir, sudah terjadi insiden serangan di Kantor Kedubes Israel di Rumania dan Swedia. Beberapa insiden tersebut berlangsung di tengah maraknya sentimen anti-Israel menyusul serangan militer Israel (IDF) ke Gaza sejak Oktober 2023. 

Baca Juga: Tensi Memanas usai Serbia Larang Festival Pertukaran Budaya Kosovo

1. Vucic klaim situasi di Serbia akan aman usai status siaga

Serbia Berstatus Siaga usai Serangan di Kedubes Israelilustrasi bendera Serbia (unsplash.com/@thestefankostic)

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengungkapkan bahwa status siaga merah di Serbia akan ditetapkan hingga Selasa (2/7/2024). Ia pun menyebut situasi akan kembali normal setelah ditetapkannya status siaga di seluruh teritori Serbia. 

"Saya pikir kami sudah menyelesaikan semuanya pada Selasa nanti dan semuanya akan baik-baik saja kemudian," terangnya pada Minggu (30/6/2024), dilansir N1

Ia menduga bahwa serangan di Kedubes Israel memang disengaja. Alhasil, pasukan penjaga di sekitar Kedubes Israel tidak menyadari dan membalas serangan. 

"Semua penghormatan saya berikan kepada pasukan karena keberaniannya. Dia beraksi sesuai dengan aturan yang ditetapkan dan membunuh pelaku karena berniat melakukan kejahatan," sambungnya. 

2. Serbia kecam serangan teroris ke Kantor Kedubes Israel

Serbia Berstatus Siaga usai Serangan di Kedubes IsraelMenteri Pertahanan Serbia, Milos Vucevic. (twitter.com/milos_vucevic)

Perdana Menteri (PM) Serbia Milos Vucevic mengecam serangan di Kedubes Israel di Belgrade. Ia pun mengungkapkan bahwa seluruh negara masih berada dalam status siaga dan keberadaan polisi akan ditingkatkan. 

"Polisi Serbia berhasil menangkap dua terduga pelaku dan masih melanjutkan operasi di seluruh negeri untuk melawan terorisme. Kami sudah menetapkan status siaga dengan meningkatnya keberadaan polisi di jalanan," ujarnya, dikutip RFE/RL.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Serbia Ivica Dacic menyebut terduga pelaku kedua diketahui berada di dekat lokasi kejadian sudah ditangkap karena diduga punya hubungan dengan serangan. Ia menduga terduga pelaku memiliki kaitan dengan Wahhabi. 

"Berdasarkan keterangan dari polisi, terduga pelaku merupakan sosok religius yang pindah agama ke Islam bernama Milos Zujovic. Lelaki itu disebut pindah ke Novi Pazar yang dikenal memiliki tradisi Ortodoks dan Islam," sambungnya. 

Baca Juga: Walau Serbia Marah, PBB Resmikan Hari Peringatan Genosida Srebrenica

3. Dubes Israel kunjungi polisi yang terluka imbas serangan teroris

Pada saat yang sama, Dacic bertemu dengan Duta Besar Israel di Serbia, Yahel Vilan. Keduanya mengunjungi polisi yang terluka dalam serangan teroris di Kantor Kedubes Israel pekan lalu. 

"Polisi kami lewat aksi heroik dari Milos Jevremovic, ia berhasil menghalangi aksi terorisme. Di sini, Dubes Israel mengunjunginya dan ingin berterima kasih kepadanya dan negara Israel atas dukungan dari polisi kami," ujarnya. 

"Serbia telah menunjukkan bahwa negaranya dapat melindungi tidak hanya keamanan di dalam negeri dan pendudukanya, tapi juga misi konsuler diplomatik yang ditempatkan di negara kami," tambahnya. 

Ia menambahkan bahwa istri terduga pelaku serangan ini sudah meninggalkan Serbia sejak 27 Juni. Istri terduga pelaku diduga lari ke Montenegro. 

Baca Juga: Israel Bombardir Pusat Gaza, Klaim Balas Serangan Hamas

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya