Serbia Kecam Penutupan Kantor Pos di Kosovo Utara

Picu ketegangan Serbia-Kosovo

Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia Aleksandar Vucic, pada Selasa (6/8/2024), mengecam penutupan seluruh kantor Posta Srbije di Kosovo Utara. Ia mengklaim pemerintah Kosovo berniat menyulut ketegangan kedua negara dan sebagai bentuk provokasi terbaru kepada Serbia. 

Pada Mei lalu, kedua negara sempat terlibat ketegangan imbas keputusan Pristina menutup bank yang dikelola Serbia di wilayah utara. Langkah ini sebagai lanjutan dari larangan peredaran mata uang dinar Serbia di Kosovo Utara usai pemberlakuan mata uang tunggal euro. 

1. Vucic klaim Kurti mendapat dukungan dari Barat

Vucic menuding Perdana Menteri (PM) Kosovo, Albin Kurti, berusaha menyulut ketegangan usai penutupan paksa sembilan cabang kantor pos yang dikelola Serbia di Kosovo Utara. Ia mendesak UE segera membantu menyelesaikan masalah ini. 

"Perilaku Kurti kali ini adalah upaya provokasi yang mengarah pada sebuah konflik militer. Kami tidak ingin perang, kami ingin menjaga perdamaian, tapi dia melakukan semua ini dengan sengaja, diorganisir, dan dengan dukungan dari sejumlah negara-negara Barat," tegasnya, dikutip Balkan Insight.

"Saya sendiri sudah berbicara dengan Perwakilan Uni Eropa (UE) untuk dialog Kosovo-Serbia, Miroslav Lajcak. Saya bahkan sudah mengirimkannya sebuah pesan sehingga kami dapat melihat akan mereka lakukan selanjutnya," sambungnya. 

Baca Juga: Polisi Makedonia Utara Dituduh Rebut Paksa Ponsel Presiden Kosovo

2. Polisi geledah dan tutup kantor cabang Posta Srbije di Kosovo Utara

Pada Senin (5/8/2024), aparat kepolisian Kosovo telah diperintahkan untuk menggeledah dan menutup sembilan kantor Posta Srbije di area dominan etnis Serbia, meliputi Mitrovica Utara, Zubin Potok, dan Zvecan. 

"Penggerebekan ini dilakukan setelah Badan Regulator Komunikasi Pos dan Elektronik Kosovo (ARKEP) melaporkan sembilan cabang kantor pos tersebut beroperasi secara ilegal di Kosovo," terang polisi senior bernama Veton Elsani, dikutip N1

Setelah penggerebekan ini, polisi setempat juga menghentikan mobil milik Posta Srbije yang mengangkut surat di perbatasan Jarinje. Pihak perusahaan mengungkapkan bahwa mobil tersebut seharusnya dapat beroperasi secara reguler dari Raska ke Gracanica. 

"Menyusul penggerebekan sembilan kantor cabang Posta Srbije di Kosovo dan Metohija, maka kami sekarang tutup dan dokumen milik kami disita. Semua jajaran direktur dan manajer sudah diwawancara dan seluruh pengiriman surat di Kosovo dihentikan," ungkap salah satu pejabat Posta Srbije. 

3. AS-UE kecam penutupan Posta Srbije di Kosovo Utara

Mendengar penggerebekan ini, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Pristina menyatakan kekecewaan atas tindakan Kosovo. Pihaknya mengkalim aksi itu mengancam rakyat Kosovo dan tentara KFOR. 

"Kami mendesak pemerintah Kosovo menarik kembali aksi tersebut dan bersedia kembali pada upaya konstruktif dalam dialog yang difasilitasi UE untuk mewujudkan normalisasi hubungan Kosovo dan Serbia," terangnya. 

Di sisi lain, juru bicara Komisi Eropa Peter Stano ikut mengecam aksi pemerintah Kosovo yang tidak terkoordinasi dan melanggar kesepakatan yang difasilitasi oleh UE. 

"Sebagai bagian dari persetujuan pada 2013 dan rencana aksi 2015, kedua pihak setuju mendiskusikan layanan di tingkat lanjutan. Kami menyerukan Kosovo untuk berpikir ulang dan mendukung negosiasi untuk memperoleh solusi dalam kerangka fasilitas dialog UE," ujarnya. 

Baca Juga: Mantan Pemimpin Pemberontak Kosovo Dijatuhi Hukuman 18 Tahun Penjara 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya