Rusia Tuding AS Punya Agenda Merusak Kaukasus Selatan

Klaim AS picu instabilitas di Kaukasus Selatan

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova, pada Kamis (8/8/2024), menuduh Amerika Serikat (AS) punya agenda buruk di Kaukasus Selatan. Ia pun mengecam rencana Washington memisahkan hubungan Armenia-Rusia yang sudah terjalin berabad-abad. 

Pekan lalu, Sekretaris Kemlu AS untuk Eropa dan Eurasia, James O'Brien, mengatakan bahwa mayoritas rakyat Armenia ingin negaranya menjauh dari Rusia dan AS sudah membantunya. Ia pun menekankan, ancaman terbesar Yerevan datang dari Azerbaijan dan Rusia. 

1. Zakharova klaim AS ingin memecah belah Kaukasus Selatan

Zakharova mengklaim AS tidak akan mampu merusak hubungan baik Moskow dengan Yerevan. Ia menyebut relasi kedua negara akan tetap baik meski mendapat ujian dari Barat. 

"Pejabat Amerika hanya menyatakan kembali apa yang kami bilang kepada rekan kami, termasuk Yerevan. Ini menunjukkan bahwa Barat mempromosikan agenda pengrusakan di Kaukasus Selatan dengan tujuan utama memecah belah kawasan dan merusak hubungan bersejarah Rusia dengan sekutu terdekat dan tetangganya," tutur Zakharova, dikutip RFE/RL

"Dalam sejarahnya, kami sudah berulang kali saling bahu-membahu kepada saudara kami rakyat Armenia. Kami ingin terus melanjutkannya mulai sekarang dan pada masa yang akan datang," tambahnya. 

Baca Juga: Donasi ke Ukraina, Warga AS-Rusia Terancam 15 Tahun Penjara

2. Rusia-Azerbaijan diskusikan keamanan di Kaukasus Selatan

Pada Selasa (6/8/2024), Dewan Sekretariat Keamanan Rusia, Sergey Shoigu, sudah mengadakan kunjungan ke Azerbaijan. Ia pun mendiskusikan masalah keamanan di Kaukasus Selatan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. 

"Kami mendiskusikan berbagai macam masalah. Pertama, masalah keamanan di Kaukasus Selatan dan perjanjian perdamaian dengan Armenia yang sudah dikirimkan ke Yerevan. Dan tentu saja, mendiskusikan soal upaya aktif dari Barat untuk mengintervensi proses ini," ungkap Shoigu, dilansir Tass.

Ia menambahkan, Rusia-Azerbaijan juga mendiskusikan mengenai proyek transportasi, terutama di koridor Utara-Selatan. 

"Tentu saja, Aliyev menyetujui ide dialog format 3+3. Kami mendukung itu dan kami sudah membicarakan soal ini. Kami harus melanjutkannya, terutama karena format ini dapat berfungsi untuk menstabilkan kawasan Kaukasus Selatan," sambungnya. 

3. AS sambut baik penarikan pasukan penjaga perbatasan Rusia di Armenia

Rusia Tuding AS Punya Agenda Merusak Kaukasus SelatanTentara Armenia. (x.com/ArmeniaMODTeam)

Pekan lalu, Wakil Juru Bicara Kemlu AS Vedant Patel menyambut baik penarikan pasukan penjaga perbatasan Rusia di Bandara Internasional Zvarnots, Armenia. 

"Langkah ini tentu saja didasarkan pada perkembangan saat ini. Saya tidak memiliki detail mengenai perkembangan di sana (Armenia), tapi kami senang melihat ini. Namun, tentu saja, ini menjadi sambutan baik ke arah yang benar," tuturnya. 

Patel menambahkan bahwa AS masih khawatir dengan nasib 23 tawanan perang Armenia dan warga sipil yang ditahan Azerbaijan. Ia menyatakan Washington akan berupaya untuk membebaskan warga Armenia di Azerbaijan. 

"Kami tidak memiliki kabar terbaru mengenai proses pembebasan ini. Namun, Washington akan mengupayakan pembebasan mereka atau membantu dalam hal lain. Kami juga konsisten memperingatkan agar mereka memperlakukan seluruh tawanan secara manusiawi, penuh harga diri, dan mengikuti hukum internasional," tambahnya. 

Baca Juga: Nigeria Tangkap Warga Polandia yang Bawa Bendera Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya