Rusia Terjunkan Ribuan Warga Naturalisasi ke Medan Perang

Digunakan menambah personel militer ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Rusia, pada Kamis (27/6/2024), disebut telah menerjunkan 10 ribu imigran laki-laki yang dinaturalisasi menjadi warga negara Rusia ke medan perang di Ukraina. Langkah ini untuk menambah personel militer di tengah kekurangan pasukan. 

Belakangan, terdapat isu pengiriman tentara Korea Utara (Korut) di Ukraina menyusul perjanjian pertahanan Rusia-Korut yang disepakati pekan lalu. Amerika Serikat (AS) menduga bahwa tentara Korut akan digunakan Rusia sebagai pengumpan perang. 

1. Warga naturalisasi ditugaskan menggali parit dan membangun benteng pertahanan

Rusia Terjunkan Ribuan Warga Naturalisasi ke Medan PerangTentara Rusia saat menjalani latihan militer. (twitter.com/mod_russia)

Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin, mengungkapkan bahwa sudah ada lebih dari 30 ribu imigran yang diberi status kewarganegaraan Rusia. Namun, tak semuanya bersedia bergabung dengan militer. 

"Kami sudah memulai implementasi secara konstitusional dan pemberian hukuman status kepada lebih dari 30 ribu warga yang menerima warga negara, tapi menolak kontrak dengan militer," terang Bastrykin, dikutip The Moscow Times.

"Setidaknya terdapat sekitar 10 ribu warga naturalisasi dan sudah diterjunkan ke medan perang untuk kepentingan operasi militer khusus Rusia di Ukraina," sambungnya. 

Terdapat laporan bahwa 10 ribu warga naturalisasi tersebut diterjunkan ke Ukraina untuk membangun benteng dan menggali parit pertahanan. 

Baca Juga: Trump: Konflik Ukraina Tak Akan Terjadi jika Saya Presiden AS

2. Rusia mencari tambahan personel militer

Rusia Terjunkan Ribuan Warga Naturalisasi ke Medan PerangKonvoi kendaraan militer Rusia. (facebook.com/mod.mil.rus)

Pada Maret lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin resmi menandatangani dekrit untuk mendaftarkan 150 ribu warga negara ke dalam militer. Langkah ini sebagai bentuk konskripsi militer semi tahunan di Rusia. 

Dilansir TVP World, Rusia sudah melakukan sejumlah cara untuk menambah personel militer. Kremlin sudah memasukkan persyaratan warga asing untuk bergabung ke dalam militer dan memperbolehkan narapidana bergabung dalam militer tertentu. 

Pemerintah setempat sudah merelaksasi standar kebugaran fisik yang menjadi salah satu syarat utama personel militer. Mereka akan diberikan insentif, dijanjikan dihapuskan utangnya, dan dibebaskan dari hukuman penjara. 

3. Gubernur Zaporizhzhia usulkan penghapusan budaya Ukraina

Rusia Terjunkan Ribuan Warga Naturalisasi ke Medan Perangilustrasi bendera Ukraina (pexels.com/anastasia-ilina-makarova)

Gubernur Zaporizhzhia di bawah Rusia, Dmitry Rogozin, mengusulkan untuk membakar semua akar budaya Ukraina hingga ke akarnya. Ia pun mendukung propaganda Rusia dalam mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya menyatakan referensi pentingnya menghancurkan sejarah dan literatur Rusia. Tidak ada gencatan senjata dengan Ukraina karena segala bentuk perdamaian dengan mereka akan menyebabkan kematian terhadap anak-anak kami," ungkapnya, dikutip The Kyiv Independent

Menteri Kebudayaan Ukraina, pada akhir April lalu, mengungkapkan bahwa terdapat kerusakan lebih dari 1.987 fasilitas kebudayaan selama berlangsungnya invasi skala besar Rusia ke Ukraina. 

Baca Juga: Lithuania Larang Pemegang Rahasia Negara Pergi ke Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya