Rusia Sebut Eropa Akan Terdampak jika Ukraina Tolak Transit Gas

Klaim akan membayar lebih mahal untuk gas

Intinya Sih...

  • Eropa akan terdampak tingginya harga gas alam jika Ukraina menolak perpanjangan perjanjian transit gas alam dengan Rusia.
  • Rusia memiliki rute alternatif suplai gas alam ke Eropa melalui Turki jika Ukraina menolak memperpanjang perjanjian transit.
  • Pengiriman minyak mentah dari Rusia ke Slovakia dan Ukraina masih normal, meski adanya penetapan sanksi dari Ukraina kepada perusahaan Lukoil.

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, pada Rabu (28/8/2024), mengungkapkan bahwa Eropa akan terdampak jika Ukraina menolak perpanjangan perjanjian transit gas alam. Ia menyebut konsumen di Eropa akan terdampak tingginya harga gas alam. 

"Keputusan sepihak dari Ukraina ini tentu saja akan mengganggu kepentingan dari konsumen gas alam di Eropa juga. Akibatnya, Eropa harus membayar lebih untuk pengadaan gas alam yang berdampak pada kurangnya kompetitif industri di seluruh benua," tutur Peskov, dikutip Tass

Perjanjian transit gas alam antara pemerintah Ukraina dan Gazprom akan berakhir pada akhir tahun ini. Namun, Kiev masih belum memberikan tanda-tanda untuk menyetujui perpanjangan perjanjian tersebut. 

1. Rusia punya alternatif pengiriman lewat Turki

Peskov menekankan bahwa Rusia memiliki rute alternatif untuk menyuplai gas alam ke Eropa. Ia menyebut Turki menjadi salah satu opsi terbaik jika Ukraina menolak memperpanjang perjanjian transit. 

"Terdapat beberapa rute alternatif pengadaan gas. Kami sudah mendirikan pusat transit gas alam di Turki dan ini sudah dalam progres," terangnya. 

Sejak Oktober 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengungkapkan ide mendirikan pusat transit gas di teritori Turki setelah putusnya pipa gas Nord Stream. Proyek tersebut diperkirakan akan dimulai pada 2024. 

Namun, kapasitas pipa TurkStream yang melalui Turki, Bulgaria, Serbia atau Hungaria tersebut diketahui memiliki kapasitas yang terbatas. 

Baca Juga: Prancis Uji Coba Larangan Ponsel di 200 Sekolah Menengah

2. Zelenskyy tolak perpanjangan kontrak transit gas Rusia

Rusia Sebut Eropa Akan Terdampak jika Ukraina Tolak Transit GasPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Dalam konferensi pers pada Selasa (27/8/2024), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa Ukraina tidak akan memperpanjang perjanjian transit gas alam dari Rusia yang berakhir pada akhir 2024.

"Tidak ada yang memperpanjang kesepakatan dengan Rusia. Ini sudah disetujui. Mengenai transit gas dari perusahaan lain, jika ada permintaan dari beberapa kolega kami di Eropa untuk melanjutkannya, maka kami akan berpikir ulang soal permintaan itu," terangnya, dikutip Ukrinform

Ia menambahkan, tidak tahu apa yang dibicarakan oleh Presiden Putin saat berkunjung ke Baku untuk bertemu dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Namun, Kiev sempat meminta Baku untuk memfasilitasi negosiasi dengan Rusia soal transit gas alam. 

3. Pengiriman minyak mentah dari Rusia ke Hungaria dan Slovakia masih stabil

Berdasarkan laporan dari Bloomberg, pengiriman minyak mentah dari Rusia ke Slovakia dan Ukraina masih normal pada Juli, meski adanya penetapan sanksi dari Ukraina kepada perusahaan Lukoil. Pengiriman minyak ke dua negara itu telah digantikan oleh Tatneft PJSC. 

Sepanjang Juli, Rusia sudah mengekspor 436 ribu ton minyak mentah ke Hungaria dan sekitar 365 ribu ton ke Slovakia pada bulan lalu lewat Ukraina. Terdapat peningkatan total aliran secara signifikan dibandingkan bulan Juni, tepat saat Kiev menerapkan sanksi kepada Lukoil. 

Pada Juli lalu, Hungaria dan Slovakia sudah mengungkapkan menemukan solusi sementara untuk mengatasi pemblokiran akses minyak Lukoil melalui pipa Druzhba. Dalam perjanjiannya, Lukoil harus mengirimkan minyak ke Fenyeslitke, Hungaria dan Budkovce, Slovakia. 

Baca Juga: Polandia Berencana Tingkatkan Anggaran Pertahanan untuk Tahun 2025

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya