Rusia Panggil Dubes Italia usai Masuknya Jurnalis ke Kursk

Rusia mengancam akan menghukum jurnalis Italia

Intinya Sih...

  • Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Dubes Italia di Moskow terkait jurnalis Italia yang meliput di Kursk Oblast.
  • Rusia mengancam akan memproses dakwaan kriminal terhadap dua jurnalis Italia karena masuk ke teritori Rusia tanpa izin.
  • Dubes Italia membela jurnalis RAI dan Federasi Jurnalis Eropa mengecam ancaman dan intimidasi Rusia kepada jurnalis tersebut.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia memanggil Duta Besar (Dubes) Italia di Moskow pada Jumat (16/8/2024), menyusul adanya jurnalis Italia yang melakukan liputan di Kursk Oblast. Tim jurnalis tersebut diketahui mengikuti tentara Ukraina yang masuk ke teritori Rusia. 

Dalam 10 hari inkursi Kursk, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa tentara Ukraina berhasil menguasai seluruh Sudzha. Kota kecil di perbatasan tersebut menjadi lokasi stasiun pengukuran gas alam dari Siberia menuju ke Eropa melalui teritori Ukraina. 

Baca Juga: Ukraina Akan Buat Zona Penyangga di Kursk

1. Klaim masuk tanpa izin ke dalam teritori Rusia

Kemlu Rusia mengatakan bahwa beberapa jurnalis dari stasiun televisi RAI (Radiotelevisione italiana) masuk secara ilegal ke dalam teritori Rusia di Kursk Oblast. 

"Kami memprotes atas aksi dari seorang kru kamera dan jurnalis stasiun televisi dan radio Italia, RAI yang masuk ke dalam teritori Rusia tanpa izin untuk meliput serangan teroris dari militan Ukraina di Kursk Oblast," tegasnya, dikutip Tass.

"Aksi jurnalis Italia ini telah melanggar hukum dan aturan dasar etik jurnalistik di Rusia. Mereka menggunakan kesempatan menetap di teritori negara kami untuk mendukung propaganda dan aksi kriminal dari rezim Kiev," sambungnya. 

Pada hari yang sama, Rusia dikabarkan akan memproses dakwaan kriminal terhadap dua jurnalis Italia tersebut karena telah melanggar hukum dengan melintasi perbatasan dan masuk ke teritori Rusia. 

2. Italia mendukung kebebasan media meliput di Kursk

Menanggapi pernyataan Kemlu Rusia, Dubes Italia di Moskow Cecilia Piccioni membela dua jurnalis RAI tersebut. Ia menyebut bahwa aktivitas jurnalisme dan media independen seharusnya dibebaskan. 

"Rencana dari tim editorial dalam aktivitasnya melakukan liputan mengenai pertempuran ini seharusnya dilakukan dengan bebas dan dijalankan secara independen tanpa adanya pihak yang menekan di belakangnya," terang Piccioni ketika bertemu dengan jajaran tim RAI, dikutip Kyiv Post

Sementara itu, RAI menjadi media asing pertama yang melaporkan masuk ke dalam Sudzha pada Rabu (14/8/2024). Jurnalis bernama Stefania Battistini dan Simone Traini yang dikawal tentara Ukraina itu diketahui tengah mengendarai mobil dan memperlihatkan masuk ke Sudzha.  

Baca Juga: Rusia: Barat dan NATO Terlibat dalam Operasi Militer Ukraina di Kursk 

3. Federasi Jurnalis Eropa tolak intimidasi dari Rusia

Federasi Jurnalis Eropa mengecam ancaman dan intimidasi Rusia kepada dua jurnalis asal Italia tersebut. Pihaknya menyebut intimidasi tersebut menunjukkan sebesar besar sensor media kepada publik di Rusia. 

"Kami mengungkapkan solidaritas kepada Stefania, Simone, dan seluruh pekerja media yang mempertaruhkan nyawanya untuk meliput langsung di seluruh zona konflik di dunia," ungkap Presiden Federasi Jurnalis Ukraina, Sergiy Tomilenko, dilansir TVP World.

"Keberanian mereka sangat penting untuk sebuah kebebasan dan pemberian informasi bagi masyarakat luas. Taktik intimidasi dari Moskow ini tidak dapat diterima dan melanggar standar perlindungan terhadap jurnalis," sambungnya. 

Baca Juga: Meta: Rusia Pakai AI untuk Pengaruhi Pemilu AS 2024

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya