Rusia Kritik Upacara Pembukaan Olimpiade 2024

Pembukaan Olimpiade kali ini penuh kesalahan #Olimpiade2024

Intinya Sih...

  • Juru Bicara Kemlu Rusia kritisi pembukaan Olimpiade Paris 2024, menyebutnya kesalahan.
  • Hubungan Rusia-Prancis memanas karena penolakan akreditasi jurnalis Rusia oleh Prancis.
  • Pemerintah Rusia tidak memiliki langkah antisipasi yang baik sebelum upacara pembukaan.

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Maria Zakharova, pada Sabtu (27/7/2024), mengkritisi upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Ia menekankan bahwa acara pembukaan yang berlangsung meriah tersebut merupakan sebuah kesalahan. 

Belakangan ini, hubungan Rusia-Prancis terus memanas menyusul penolakan akreditasi ratusan jurnalis Rusia untuk Olimpiade Paris 2024. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prancis, Gerald Darmanin, mengumumkan larangan bahwa larangan ini juga berlaku bagi sejumlah jurnalis asal Belarus. 

1. Sebut tidak ingin menonton upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024

Rusia Kritik Upacara Pembukaan Olimpiade 2024suasana pembukaan Olimpiade Paris 2024 (instagram.com/olympics)

Zakharova menungkapkan bahwa acara tersebut memang tidak disiarkan di televisi lokal Rusia. Ia menambahkan sama sekali tidak memiliki niat untuk menonton upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. 

"Saya tidak berencana untuk menonton upacara pembukaan itu. Namun, setelah melihat foto-fotonya, saya tidak percaya bahwa itu bukanlah sebuah kepalsuan atau editan menggunakan Photoshop," tegasnya, dikutip The Moscow Times.

Ia menambahkan, pemerintah Rusia tidak memiliki langkah antisipasi yang baik sebelum menyelenggarakan upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. 

"Upacara pembukaan ini digelar di tempat terbuka dan para tamu diharuskan duduk di bawah hujan deras selama berjam-jam. Tim organisir tidak berpikir untuk mengupayakan penyemaian awan atau menyediakan kanopi," sambungnya. 

Baca Juga: Atlet Olimpiade 2024 Ramai Unboxing Samsung Galaxy Z Flip 6

2. Klaim pembukaan Olimpiade Paris 2024 seperti pawai LGBT

Zakharova mengutarakan bahwa pengorganisir acara pembukaan Olimpiade Paris 2024 sengaja mengasosiasikan turnamen olahraga terbesar di dunia ini dengan pawai LGBT. 

"Ini adalah bukti bahwa di Paris mereka memutuskan jika logo cincin Olimpiade yang saat ini berwarna-warni. Maka, Anda dapat mengubah itu semua menjadi acara parade gay terbesar di dunia," ungkapnya seperti dilansir RFE/RL.

Sementara itu, juru bicara pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, Vakhtang Kipshidze, mengkritisi para model yang menggunakan pakaian flamboyan dan menyebutnya sebagai ajang pawai LGBT dalam pembukaan Olimpiade.

"Sebuah pembunuhan budaya dan sejarah sudah terjadi di salah satu bekas ibu kota peradaban Kristiani di Eropa," terangnya. 

3. Pria Rusia ditangkap di Prancis atas dugaan rencana sabotase

Selasa (23/7/2024), Polisi Prancis menangkap seorang warga Rusia yang diduga berniat melakukan sabotase selama gelaran Olimpiade Paris 2024. Pria kelahiran 1984 itu sudah diamankan dan sudah diinvestigasi aparat keamanan di Paris. 

"Investigasi sudah dibuka terkait dugaan sebagai agen intelijen asing yang berusaha melancarkan kerusuhan dan sabotase di Prancis. Pelaku terancam mendapat hukuman maksimum hingga 30 tahun penjara," terang Kejaksaan Prancis. 

Darmanin mengungkapkan bahwa telah menginvestigasi lebih dari 1 juta orang, termasuk atlet, pelatih, jurnalis, relawan, aparat keamanan, dan warga lokal di dekat lokasi perhelatan Olimpiade Paris 2024. 

Diketahui sudah ada 4.360 orang yang dilarang masuk dalam pertandingan. Sebanyak 880 di antaranya dilarang masuk karena terindikasi agen asing dari luar negeri. 

Baca Juga: Delegasi Palestina Tolak Jabat Tangan Israel di Olimpiade Paris 2024

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya