Rusia Berencana Keluarkan Taliban dari Daftar Organisasi Teroris

Taliban sudah menjalin komunikasi dengan Rusia

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, pada Senin (1/4/2024), berencana mengeluarkan Taliban dari daftar organisasi teroris. Namun, pemerintah setempat masih akan memutuskan soal masalah ini dalam beberapa waktu ke depan. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia dan Taliban sudah saling membuka diri untuk kerja sama dalam berbagai bidang. Pada awal Maret, keduanya sudah mendiskusikan peningkatan kerja sama keamanan di tengah naiknya jumlah pasukan ISIS-K di wilayah Afghanistan

1. Rusia undang Taliban dalam forum Russia-Islamic World

Sementara itu, Rusia sudah mengundang Taliban yang memimpin Afghanistan untuk berpartisipasi dalam Russia-Islamic World: KazanForum yang digelar pada 14-19 Mei mendatang. 

"Ya, mereka berencana untuk berpartisipasi dalam forum tersebut. Mereka sudah kami undang untuk hadir dalam Russia-Islamic World: KazanForum 2024," kata pejabat di Departemen Asia Tengah, Kemlu Rusia, Zamir Kabulov, dikutip dari Tass.

"Kami memang bekerja sama dengan Taliban untuk melawan kelompok teroris di Afghanistan secara berkala. Tidak ada yang spesial untuk ditambahkan dalam keterangan ini," tambahnya. 

Baca Juga: Austria Akan Tingkatkan Keamanan demi Cegah Infliltrasi Rusia

2. Taliban klaim ISIS tidak merekrut anggota militan di Afghanistan

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengungkapkan bahwa ISIS-K tidak mengadakan rekrutmen anggoyanya di wilayah Afghanistan. 

"Tudingan soal aktivitas jaringan ISIS di Afghanistan sebenarnya hanya membesar-besarkan ancaman dari sejumlah kelompok," terangnya. 

"Beberapa organisasi menggunakan nama dan status ISIS dan melebih-lebihkan signifikansinya untuk kepentingan politik tertentu. Sejumlah intelijen mungkin menyebarkan informasi salah ke beberapa negara dan media massa yang berujung pada kesalahan," sambungnya. 

Di sisi lain, serangan teroris di Crocus City Hall, Moskow membuat sejumlah pihak tersadar akan perkembangan signifikan kelompok teroris ISIS-K di Asia Tengah, terutama di Afghanistan. 

3. Taliban ikut mengecam serangan ISIS-K di Moskow

Taliban ikut mengecam serangan teroris di Moskow. Pihaknya pun menyebut aksi terorisme yang dilancarkan ISIS-K sebagai pelanggaran dari semua standar kemanusiaan. 

Dilansir VOA News, ISIS-K mengecam Taliban dan menudingnya semakin memperkuat nilai-nilai negara yang tak punya kepercayaan. 

"Militan Taliban sekarang bagian dari negara yang tak memiliki kepercayaan. Maka dari itu, secara alamiah mereka akan bersimpati pada mereka dan membagikan duka kepada orang yang tidak memiliki kepercayaan," ujarnya. 

ISIS-K dibentuk pada 2015 setelah kekecewaan dari Taliban Pakistan di wilayah tersebut. Berdasarkan data PBB, pada 2023, diperkirakan ISIS-K dan keluarganya sudah diperkuat oleh 4-6 ribu anggota. 

Baca Juga: Mantan Jenderal AS Salahkan Biden soal Jatuhnya Kabul ke Taliban

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya