Rusia Batasi Akses Warga 14 Desa di Perbatasan Ukraina

Disebut kerap jadi sasaran serangan Ukraina

Jakarta, IDN Times - Rusia, pada Rabu (17/7/2024), berencana membatasi akses warga sipil di 14 desa di Belgorod Oblast yang berbatasan langsung dengan Ukraina. Wilayah tersebut diketahui kerap menjadi sasaran serangan misil dan drone Ukraina di teritori Rusia. 

Sejak Mei, Rusia telah membuka serangan baru di Kharkiv yang berbatasan langsung dengan Belgorod. Kremlin menyebut serangan itu untuk membentuk zona penyangga di teritori Ukraina dalam mengamankan negaranya dari ancaman NATO. 

1. Diklaim untuk mengamankan warga dari ancaman serangan Ukraina

Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengatakan bahwa pembatasan akses ini untuk mengamankan warga dari ancaman serangan Ukraina di wilayahnya yang semakin intens. 

"Mulai 23 Juli, kami akan membatasi akses masuk ke 14 area permukiman yang mana situasinya sangat sulit saat ini. Sejumlah titik pengecekan sudah didirikan di seluruh akses masuk dan petugas sudah disiagakan di sana," tuturnya, dikutip The Moscow Times

"Seluruh transportasi publik, termasuk taksi dilarang masuk ke area tersebut. Kami hanya memperbolehkan laki-laki dewasa masuk dan itu harus ditemani oleh personel militer. Perempuan dan anak-anak dilarang masuk ke area tersebut," tambahnya. 

Gladkov menambahkan bahwa memang belum semua warga meninggalkan area tersebut. Namun, warga yang bersedia pergi bisa mengklam kompensasi bulanan untuk menyewa rumah di tempat lain. 

Baca Juga: Zelenskyy: Rusia Harus Hadir di KTT Perdamaian Kedua 

2. Bantah gagalnya operasi militer di Kharkiv

Rusia Batasi Akses Warga 14 Desa di Perbatasan UkrainaTank milik angkatan bersenjata Rusia. (twitter.com/mod_russia)

Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengatakan, operasi militer untuk membentuk zona penyangga di Kharkiv masih berlangsung. Ia menyebut serangan itu akan terus dilakukan hingga misi tercapai. 

"Operasi ini masih berlanjut dan ini akan terus berjalan hingga ditetapkan sukses. Saya menolak adanya klaim gagalnya operasi membentuk zona penyangga di Kharkiv imbas penerapan pembatasan di Belgorod. Ini bukan berarti seperti itu," terangnya, dilansir Tass

"Pembatasan itu hanya untuk mengamankan penduduk di Belgorod. Operasi ini masih belum selesai dan rezim Kiev terus melakukan serangan barbar yang menargetkan infrastruktur sipil di sana," sambungnya. 

3. Ukraina sebut ada 500 ribu pasukan Rusia di sekitar perbatasan

Rusia Batasi Akses Warga 14 Desa di Perbatasan UkrainaTentara Rusia yang diterjunkan ke Ukraina. (twitter.com/mod_russia)

Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, mengungkapkan dalam Aspen Security Forum, sebanyak 500 ribu tentara Rusia sudah bersiaga di sekitar Ukraina. Ia menyebut Rusia berniat menambah 200 ribu hingga 300 ribu dalam beberapa bulan ke depan. 

Ia menambahkan, Rusia sudah kehilangan sekitar 550 ribu pasukan yang tewas atau terluka di medan perang. Maka dari itu, Rusia sangat bergantung pada pasukan pembunuh bayaran yang ditempatkan di Afrika. 

"Ukraina berupaya mendorong Amerika Serikat untuk memperbolehkan penggunaan senjata jarak jauh ditembakkan ke dalam teritori Rusia. Kami ingin ini diubah dari pembatasan jarak hingga fokus pada fungsionalitas," ujarnya, dikutip VOA News.

"Pekerjaan ini masih dalam progres. Kami ingin mengatakan ini dengan keras. Kami tengah berfokus pada target militer bukan infrastruktur sipil," sambungnya. 

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Masing-masing Tukar 95 Tawanan Perang 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya