Rusia Batalkan Pembatasan Impor Pisang dari Ekuador

Khawatir terjadi kelangkaan pisang di Rusia

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Peternakan dan Fitosaniter Rusia (Rosselkhoznadzor), pada Jumat (16/2/2024), mengumumkan penarikan pembatasan impor pisang dari Ekuador. Keputusan diambil ini setelah perundingan antara kedua pihak. 

Dalam beberapa pekan terakhir, hubungan Rusia-Ekuador terus memanas di tengah rencana pengiriman senjata bekas buatan Uni Soviet milik Ekuador ke Amerika Serikat (AS). Aksi ini membuat geram Moskow hingga pembatasan impor pisang dari Ekuador ke Rusia. 

1. Rusia belum dapat gantikan pasokan pisang dari Ekuador

Rusia Batalkan Pembatasan Impor Pisang dari Ekuadorilustrasi pisang (unsplash.com/monik_guzik)

Kepala Rosselkhoznadzor, Sergei Dankvert, mengatakan bahwa larangan kepada lima eksportir pisang asal Ekuador sudah dicabut. Ekuador juga sudah mengirim delegasi ke Moskow untuk membicarakan masalah ini. 

Di sisi lain, Bank Pertanian Rusia mengatakan bahwa pemblokiran impor ini akan menimbulkan kelangkaan pisang di Rusia pada awal Maret. Sementara, pengalihan impor pisang dari negara lain masih terkendala masalah logistik. 

"Masih belum tersedia tranportasi pisang dari India, tidak ada kapal yang berlayar secara reguler. Ternyata dibutuhkan pengiriman pisang dalam jumlah yang besar, tetapi belum ada pengiriman yang tepat," terangnya, dilansir The Moscow Times.

Sebelumnya, Rosselkhoznadzor sudah mengumumkan pengalihan impor dari India untuk menggantikan pisang asal Ekuador. Sebagai informasi, Rusia mengimpor 9 dari 10 kebutuhan pisang dalam negeri dari Ekuador. 

Baca Juga: Ekuador Izinkan Eutanasia bagi Pasien yang Ingin Disuntik Mati

2. Ekuador konfirmasi pembatalan pembatasan impor pisang dari Rusia

Rusia Batalkan Pembatasan Impor Pisang dari EkuadorPresiden Ekuador, Daniel Noboa Azin. (flickr.com/presidenciaecuador)

Menteri Luar Negeri Ekuador, Gabriel Sommerfeld, mengonfirmasi bahwa Rusia sudah mencabut pembatasan impor pisang dari negaranya. Ia pun menekankan dialog permanen untuk menyelesaikan isu dengan Rusia.

Dilaporkan Prensa Latina, Duta Besar Ekuador di Moskow Juan Fernando Holguin juga ikut mengucapkan terima kasih kepada Rusia, karena pemerintah berhasil menyelesaikan masalah teknis utama antara kedua negara. 

Di sisi lain, Duta Besar Rusia di Quito Vladimir Sprinchan sudah bertemu langsung dengan Presiden Daniel Noboa. Ia menyebut pemerintah Ekuador membatalkan rencana pengiriman senjata bekas ke AS. 

"Ekuador tidak dalam posisi mengirimkan senjata atau amunisi ke medan perang, tetapi akan berkontribusi pada resolusi konflik dengan jalur perdamaian," terangnya. 

3. Ekuador-AS setujui kerja sama lawan penyelundupan narkoba

Pada Kamis (15/2/2024), Presiden Daniel Noboa sudah menyetujui dua kerja sama militer dengan AS, termasuk perjanjian operasi Angkatan Laut gabungan untuk menghadapi penyelundupan dan aksi kriminalitas di perairan Ekuador. 

Dilaporkan Primicias, pertemuan yang digelar di Guayaquil tersebut dilakukan secara tertutup dan dihadiri langsung oleh Duta Besar AS di Quito Michael Fitzpatrick dan Kepala Anti-Narkoba AS Rahul Gupta. 

Selain itu, kedua pihak setuju untuk meningkatkan dan memperluas kerja sama dalam melawan aksi penyelundupan narkoba. Kesepakatan ini sebelumnya sudah direncanakan oleh eks Presiden Guillermo Lasso dan baru ditandatangani oleh Noboa. 

Baca Juga: Putin Minta Keluarga Rusia Punya Minimal Dua Anak

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya