RD Kongo Dialog dengan Zambia untuk Buka Perbatasan

Ekspor tembaga Kongo terhambat

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Republik Demokratik (RD) Kongo, pada Minggu (11/8/2024), membuka dialog dengan Zambia soal penutupan perbatasan negara. Penutupan sepihak ini telah merugikan RK Kongo sebagai negara produsen tembaga terbesar di Afrika

Zambia merupakan rute ekspor penting dan tercepat bagi RD Kongo untuk mencapai sejumlah pelabuhan regional. Sedangkan, mayoritas tembaga asal RD Kongo diekspor melalui Kasumbalesa dan masuk ke teritori Zambia. 

1. Perwakilan kedua negara akan bertemu di Lubumbashi

Menteri Perdagangan RD Kongo, Julien Paluku Kahongya, melaporkan sudah memulai dialog untuk menyelesaikan masalah penutupan perbatasan di sisi Zambia. 

"Dialog antara pemerintah RD Kongo dan Zambia sudah dimulai pada Minggu ini melalui video conference yang diharapkan dapat mempercepat pembukaan perbatasan kedua negara. Perwakilan kedua negara diagendakan bertemu di Lubumbashi, RD Kongo," terangnya, dikutip dari Reuters

Ia menambahkan, Zambia sudah memberitahukan mengenai permasalahan antara kedua negara sebelum penutupan. Ia menyebut permasalahan utamanya adalah soal kesepakatan dan mekanisme perdagangan. 

"Sudah ada jadwal untuk menyelesaikan masalah ini melalui layanan diplomatik. Keduanya punya niat dan jika dibutuhkan akan menguji permintaan dari Zambia yang melarang adanya kebijakan balasan," sambungnya. 

Baca Juga: Zambia Penjarakan 22 Warga China karena Penipuan Online

2. Balasan atas larangan impor produk minuman dari Zambia

Menteri Perdagangan Zambia, Chipoka Mulenga, mengumumkan penutupan perbatasan dengan RD Kongo mulai Sabtu (10/8/2024). Langkah itu sebagai balasan atas larangan ekspor produk minuman dari Zambia ke RD Kongo. 

"Kami sudah memutuskan untuk mengambil langkah dan menutup perbatasan negara untuk sekarang. Kami mungkin akan melihat adanya penumpukan truk di perbatasan dengan RD Kongo," ujarnya, dilansir Bloomberg.

Dalam pernyataan itu, Mulenga tidak mengatakan sampai kapan penutupan perbatasan dengan RD Kongo akan berlangsung.  

3. RD Kongo bebaskan lebih dari 500 narapidana

Pada saat yang sama, Menteri Hukum RD Kongo Constant Mutamba mengumumkan pembebasan sebanyak 527 narapidana dari penjara Makala di ibu kota Kinshasa.

"Sebuah pemerintah diatur dalam hukum yang berarti semua harus jadi subjek hukum. Tempat Anda berada di rumah di mana Anda menghabiskan waktu malam ini. Anda harus kembali ke rumah. Maka kami mengumumkan pembebasan narapidana yang ditahan secara tidak adil," ungkap Mutamba, dikutip Africa News.

Dalam kesempatan itu, Mutamba juga memberikan sekitar 2 ribu matras kepada penjara dari sebanyak 7 ribu yang dipesan. Ia menyebut langkah ini untuk meningkatkan kondisi dan kelayakan di dalam penjara. 

Pada Juli lalu, pemerintah setempat sudah mengumumkan ada 7 ribu narapidana yang dibebaskan dari Penjara Makala demi mengurangi masalah kelebihan kapasitas. 

Baca Juga: Afrika: Adanya Kemungkinan Darurat Cacar Monyet

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya