Presiden Kolombia Ajak Warga Spanyol Move On dari Masa Lalu

Ajak Spanyol fokus atasi krisis di era modern

Jakarta, IDN Times - Presiden Kolombia Gustavo Petro, pada Rabu (3/5/2023), mengajak Spanyol untuk menangani berbagai ancaman, termasuk masalah perubahan iklim dan kemanusiaan. Ia juga meminta agar tidak selalu melihat masa lalu terkait penjajahan Spanyol di Kolombia. 

Kunjungan Petro di Madrid ini merupakan lawatan pertamanya ke Eropa sejak terpilih sebagai presiden tahun lalu. Petro sudah diagendakan bertemu dengan Raja Felipe IV dan Ratu Letizia dalam acara jamuan makan malam di Istana Kepresidenan. 

1. Petro sebut perubahan iklim bisa jadi ancaman bagi eksistensi manusia 

Petro mengungkapkan ajakannya ketika berbicara di depan Parlemen Spanyol. Ia menyerukan aksi bersama dalam melawan ancaman perubahan iklim yang berdampak buruk bagi masa depan umat manusia. 

Ia menyoroti pentingnya Spanyol yang akan diberi mandat Presidensi Uni Eropa pada pertenganan tahun ini untuk menyampaikan pesannya. Petro juga menginginkan upaya lebih dari Eropa untuk melawan krisis iklim. 

"Spanyol sebagai kekuatan dunia yang akan memimpin Eropa dalam persaudaraan baru akan membangun dunia baru di planet Bumi. Masa depan umat manusia sedang dalam bahaya. Kita sedang ada di awal kepunahan," tutur Petro, dilansir La Prensa Latina.

"Kita ada di depan pintu pemusnahan diri kita sendiri atau mengubah semuanya. Pemimpin harus mengajak semua orang dari yang tidak tahu agar berubah dan mengupayakan transformasi kemanusiaan," tambahnya. 

Baca Juga: Spanyol Geram Dituduh Rusia Tentaranya Ikut Berperang di Ukraina

2. Mendapat penolakan dari anggota parlemen sayap kanan Spanyol

Kedatangan Petro ke Spanyol mendapat penolakan dari anggota parlemen partai sayap kanan Vox. Bahkan, anggota parlemen walkout ketika Petro berjalan menuju ke podium untuk menyatakan pidatonya. 

Dilaporkan France24, protes ini didasarkan pernyataan Petro pada perayaan Hari Buruh di Kolombia, mengenai perjuangan kemerdekaan dari penekanan Spanyol pada abad ke-19. Namun, ia menyerukan agar tidak terus mengingat sejarah pahit dan berpikir pada masalah di era modern. 

Pemimpin Partai Vox, Santiago Abascal, mengatakan di luar gedung parlemen bahwa Petro merupakan sosok yang tidak pernah merasa bersalah. 

"Dia adalah teroris yang tidak mau salah dan seseorang yang menghina Spanyol sebelum terbang ke sini. Tidak ada penekanan, tapi sebuah persaudaraan indah dengan budaya, kepercayaan, dan pandangan yang sama. Penekanan yang ada di Kolombia adalah totalitarianisme seperti Petro kepada rakyatnya," tulis Abascal. 

3. Petro minta dukungan soal negosiasi perdamaian di Kolombia

Salah satu agenda kunjungannya ke Spanyol untuk bertemu dengan Perdana Menteri Pedro Sanchez. Ia menginginkan dukungan penuh dari Spanyol dan Uni Eropa untuk melancarkan proses perdamaian total di Kolombia. 

Proses negosiasi perdamaian antara pemerintah Kolombia dengan kelompok gerilya, ELN (Ejército de Liberación Nacional) dan sisa pembelot FARC, masih terbentur masalah. Pekan lalu, ELN kembali melancarkan aksinya dengan membunuh sembilan tentara Kolombia. 

Selain itu, Spanyol akan berupaya merevitalisasi hubungan Eropa dengan Amerika Latin dengan mengadakan KTT antara Amerika Latin dan Uni Eropa. 

Dilansir Associated Press, Spanyol sudah menyetujui kolaborasi dengan Amerika Serikat dan Kanada soal migrasi. Ketiga negara juga akan memfasilitasi kebijakan migrasi legal dengan membuka pusat pemrosesan di Guatemala dan Kolombia. 

Baca Juga: Ngeri! 186 Aktivis HAM Kolombia Dibunuh Sepanjang 2022

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya