PM Slovakia Dapat Ancaman Surat Berisikan Peluru

Dikirim beberapa bulan usai penembakan

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Slovakia Robert Fico, pada Rabu (25/9/2024), mendapat surat berisi peluru di dalam amplopnya. Fico baru saja pulih dari masa-masa kritis setelah ditembak pada pertengahan Mei lalu di Handlova. 

Penembakan Fico terjadi dalam jarak dekat setelah ia menghadiri acara. Pelakunya bernama Juraj Cintula (71) mengaku melakukan ini karena tidak setuju dengan kebijakan Fico. Ia pun divonis hukuman 25 tahun penjara. Perdana Menteri (PM) Slovakia Robert Fico, pada Rabu (25/9/2024), mendapat surat berisi peluru di dalam amplopnya

1. Surat tersebut dikirim tanpa nama

PM Slovakia Dapat Ancaman Surat Berisikan PeluruPerdana Menteri Slovakia, Robert Fico. (facebook.com/robertficosk)

Penemuan surat berisikan peluru ini dikonfirmasi langsung oleh Kantor Perlindungan Pejabat Konstitusional dan Misi Diplomatik Slovakia ketika menyortir surat-surat untuk pejabat pemerintahan. 

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa surat tersebut memang berisikan peluru dan ditujukan untuk Perdana Menteri Slovakia. Surat yang diduga sebagai ancaman itu baru dikirim pada hari ini kepada Kantor Perdana Menteri Slovakia," terangnya, dikutip TVP World.

Surat tersebut dikirim tanpa nama dan peluru tersebut ditemukan ketika pengujian menggunakan sinar X. Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Slovakia sudah menyerahkan kasus ini kepada aparat kepolisian untuk diselidiki. 

Baca Juga: Presiden Ceko Sebut Rusia Masih Akan Mengontrol Sebagian Ukraina

2. Slovakia sebut Ukraina berhak mempertahankan negaranya

Presiden Slovakia, Peter Pellegrini, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York mengatakan bahwa Slovakia ikut terdampak atas perang di Ukraina yang berlangsung hampir 3 tahun. 

"Perang yang sudah berlangsung hampir 1.000 hari adalah hasil dari agresi Rusia yang melanggar prinsip hukum internasional soal pengakuan kedaulatan dan integritas teritorial. Ini penting mengingatkan bahwa tetangga kami, Ukraina berhak mempertahankan negara dan rakyatnya," terang Pellegrini, dikutip Ukrinform.

Ia mengatakan perang di Ukraina tidak hanya berdampak buruk terhadap rakyat dan negara Ukraina, tapi juga berdampak besar terhadap Rusia. 

"Setiap peperangan akan berdampak buruk karena pada akhirnya akan menghancurkan kehidupan, infrastruktur, dan masa depan rakyat Ukraina. Namun, ini juga tidak menguntungkan bagi rakyat Rusia karena mereka juga ikut tewas dalam peperangan," sambungnya. 

3. Slovakia tidak masuk dalam daftar negara pendukung neoliberal di Rusia

PM Slovakia Dapat Ancaman Surat Berisikan Peluruilustrasi bendera Slovakia (unsplash.com/@nekonvencny_fotograf)

Pekan lalu, Rusia sudah memublikasikan daftar negara yang menerapkan nilai-nilai neoliberal dan bertentangan dengan nilai tradisional Rusia. Mayoritas dalam daftar tersebut adalah negara anggota Uni Eropa (UE). 

Melansir Ukrainska Pravda, Moskow menyebut hanya dua negara UE yang tidak masuk dalam daftar tersebut, yakni Slovakia dan Hungaria. Selain itu, Turki juga menjadi negara anggota NATO yang tidak masuk dalam daftar negara pengrusak nilai spiritual Rusia. 

"Puluhan negara tersebut memiliki ide-ide yang berlawanan dengan nilai tradisional dan spiritual Rusia. Di masa yang akan datang, kami hanya akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga di negara yang memiliki nilai tradisional dan spiritual dengan Rusia," tutur Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin. 

Baca Juga: Kapal Perang Rusia Ancam Kapal Nelayan Norwegia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya