Negara Eropa Boikot Presidensi Hungaria di Uni Eropa

Imbas kunjungan Orban ke Rusia dan China

Jakarta, IDN Times - Enam negara anggota Uni Eropa (UE), pada Minggu (14/7/2024), berencana memboikot presidensi UE di Hungaria. Sebabnya, mereka menolak inisiatif Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban yang berkunjung ke Moskow untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba sudah menolak usulan perdamaian yang diinisiasi oleh Hungaria. Kiev menyebut bahwa negosiasi perdamaian tersebut mengikuti pandangan Rusia dan tidak mengikuti pandangannya. 

1. Ingin membatalkan presidensi UE dari tangan Hungaria

Beberapa negara Eropa, seperti Swedia, Finlandia, Estonia, Latvia, Lithuania, dan Polandia menyatakan penolakan pertemuan Menlu UE di Budapest sepanjang bulan ini. 

"Sikap Hungaria selama masa presidensi terus merusak blok Eropa dan harus menerima konsekuensi. Swedia tidak akan berpartisipasi dalam acara politik dalam pertemuan antarmenteri Uni Eropa pada bulan Juli," ungkap Perwakilan Swedia di UE, Jessica Roswall, dikutip Euractiv.

Kepresidenan Polandia menginginkan dikembalikannya ke presidensi Belgia, Spanyol, atau dipercepat ke tangan Polandia. 

"Sejujurnya, kemungkinan boikot presidensi Hungaria sudah didiskusikan sejak kunjungan pertama Orban, yakni ke Kiev,' sambungnya. 

Baca Juga: China-Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut Bersama

2. Borrell panggil seluruh Menlu di tengah KTT UE di Hungaria

Negara Eropa Boikot Presidensi Hungaria di Uni Eropabendera Uni Eropa (unsplash.com/christianlue)

Perwakilan Luar Negeri UE, Josep Borrell, memutuskan untuk memanggil seluruh perwakilan menteri dalam pertemuan di Budapest. 

"Jika terdapat permintaan resmi dari Dewan Luar Negeri UE yang diorganisir oleh Perwakilan Luar Negeri UE pada hari yang sama, maka menlu tidak dapat pergi ke Budapest," tuturnya, dikutip Politico.

"Dengan mengadakan boikot pertemuan di Budapest, maka para Menlu ingin memberikan pesan yang jelas kepada Hungaria agar tidak dapat berbicara di UE," sambungnya. 

Keputusan ini dilakukan setelah Wakil Hungaria di UE, Balint Odor, menerima kritik pedas dari koleganya dalam blok. Hanya Slovakia yang tidak ambil bagian dari penolakan terhadap Hungaria soal kunjungan ke Rusia dan China. 

3. Hungaria tolak NATO jadi aliansi anti-China

Negara Eropa Boikot Presidensi Hungaria di Uni EropaMenteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto. (facebook.com/szijjarto.peter.official)

Pekan lalu, Menlu Hungaria Peter Szijjarto mengungkapkan, negaranya tidak ingin NATO menjadi blok anti-China. Ia menekankan bahwa Hungaria tidak akan mendukung upaya-upaya yang mengarah ke sana. 

"NATO adalah sebuah aliansi pertahanan. Kami tidak akan mengubahnya menjadi sebuah blok anti-China di tengah ekspansi di Indo-Pasifik," tuturnya, dikutip Reuters

Dalam KTT NATO, Szijjarto juga menyatakan janjinya untuk tidak mendukung Ukraina dan menolak Ukraina menjadi bagian dari NATO. 

"Pendaftaran Ukraina tidak akan memperkuat tapi akan memperlemah persatuan aliansi pertahanan ini karena terdapat pandangan yang sangat berbeda mengenai Ukraina di setiap anggota NATO," tambahnya. 

Baca Juga: Rusia Gunakan Tawanan Perang Ukraina sebagai Tameng Perang

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya