Moldova Pecat Pejabat Militer yang Terbukti Jadi Mata-Mata Rusia

Menjadi informan GRU di Moldova

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Moldova, pada Rabu (5/6/2024), resmi memecat mantan pejabat tinggi militer yang terbukti mengkhianati negara dan menjadi mata-mata Rusia. Ia disebut sudah membocorkan data rahasia negara kepada Badan Intelijen Militer Rusia (GRU). 

Belakangan ini, hubungan Moskow-Chisinau terus memanas setelah beredar kabar buronan Moldova, Ilan Shor, resmi mendapatkan status warga negara Rusia. Moldova berniat meminta Rusia untuk memulangkan Shor yang sudah divonis kasus korupsi dan pencucian uang. 

1. Menyerahkan informasi pembelian pesawat tempur dari Moldova ke Ukraina

Berdasarkan informasi dari media investigasi Rusia, The Insider, mantan Panglima Militer Moldova Igor Gorgan yang menjabat pada 2013-2016 dan 2019-2021 sudah menyerahkan data rahasia negara kepada GRU. 

Ia dilaporkan sudah mengirimkan informasi rahasia negara kepada Kolonel Alexei Makarov, pimpinan GRU, terkait rencana Ukraina untuk membeli pesawat tempur jet dan artileri dari Moldova. Bahkan, informasi soal lokasi suplai bahan bakar juga ikut dikirimkan. 

Dilansir The Moscow Times, Gorgan masih menjaga hubungan dan menjadi informan penting Rusia di dalam Kementerian Pertahanan Moldova, meski sudah dibebastugaskan pada September 2021. 

Hubungannya dengan Makarov berakhir setelah Moldova mengusir belasan diplomat Rusia pada Juli tahun lalu. Selama ini, Makarov bertugas sebagai atase militer di Kantor Kedutaan Besar Rusia di Chisinau. 

Baca Juga: Prancis Janji Balas Rusia jika Serang Instrukturnya di Ukraina

2. Semua fasilitas dan pangkat Gorgan akan ditarik

Kepala Staf Kepresidenan Moldova Adrian Balutel mengatakan, seluruh fasilitas, pangkat, dan penghargaan kepada Gorgan akan dihapus mengikuti aturan publikasi internasional yang dimuat dalam The Insider. 

"Berdasarkan hasil investigasi yang dimuat dalam publikasi internasional, kami membuat keputusan bahwa kasus kriminal yang melibatkan Gorgan harus mendapat hukuman tinggi atas kasus pengkhianatan negara. Semua penghargaan kepadanya akan ditarik kembali," terangnya, dilansir Moldpres.

Ia menambahkan bahwa kasus ini membuktikan pentingnya monitor secara berkelanjutan dan verifikasi terhadap orang dalam institusi pertahanan dalam memastikan keamanan negara. 

"Pelaku seperti ini berada di dalam dan justru berkontribusi pada serangan hybrid terhadap Republik Moldova. Maka dari itu, kami membutuhkan instrumen yang efisien dalam melawan segala bentuk aksi pengkhianatan tingkat tinggi," sambungnya. 

3. Sandu minta warga pemegang paspor UE ikut pemilu Parlemen Eropa

Moldova Pecat Pejabat Militer yang Terbukti Jadi Mata-Mata RusiaPresiden Moldova, Maia Sandu. (instagram.com/maia.sandu)

Presiden Moldova Maia Sandu meminta warga Moldova yang memegang paspor salah satu negara anggota Uni Eropa (UE) untuk berpartisipasi dalam pemilu Parlemen Eropa pada 6-9 Juni 2024. 

"Bagi warga Moldova yang memegang kewarganegaraan ganda dengan negara anggota UE, baik itu paspor Rumania, Bulgaria, Italia, Prancis, atau negara anggota UE lainnya, kami menganjurkan untuk berpartisipasi dalam pemilu parlementer kali ini," terang Sandu. 

Sementara itu, sebanyak 52 tempat pemungutan suara akan dibuka di Moldova pada 9 Juni mendatang. Dari jumlah itu, 28 di antaranya berada di Centru, 17 tempa pemungutan suara di area utara dan 7 sisanys di bagian selatan Moldova. 

Baca Juga: Rusia Tuding Misi Uni Eropa di Armenia sebagai Mata-mata

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya